Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN-Jepang yang di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu, 22 November.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa Jepang merupakan mitra utama dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN.
Dalam kemitraan strategis ASEAN-Jepang, Jokowi menekankan perlunya menjaga stabilitas situasi di Laut China Selatan, di samping juga perlunya dikembangkan kerjasama pemberantasan trans national crimes atau kejahatan lintas negara.
Penekanan kedua yang disampaikan oleh Jokowi adalah terkait kerjasama penanganan bencana. Disadari bahwa baik ASEAN maupun Jepang sama-sama mempunyai wilayah yang rawan bencana alam.
Baca Juga
Baca Juga
"Kerjasama Jepang untuk tukar pengalaman dan keahlian, riset dan studi bersama, serta pengembangan sistem pencegahan bencana terus dimajukan,” kata Jokowi melalui Tim Komunikasi Presiden, Minggu, 22 November 2015.
Terkait kerjasama penanganan bencana, secara khusus Presiden Jokowi mengapresiasi dukungan Jepang terhadap ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre) di Jakarta.
Yang ketiga, Presiden Jokowi menilai, kerjasama P-to-P merupakan kekuatan yang penting untuk dilanjutkan.
Advertisement
"Indonesia sangat mendukung Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youths atau JENESYS 2015," pungkas Jokowi. (Ron/Dan)