JK: Jokowi Itu Insinyur, Tapi Kadang-kadang Lupa

Menurut JK saat ini Indonesia kekurangan insinyur.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 11 Des 2015, 13:34 WIB
Diterbitkan 11 Des 2015, 13:34 WIB
20151019- Jusuf Kalla-Jakarta
Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla saat wawancara khusus dengan Tim Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/10/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan Indonesia pernah dipimpin oleh Presiden yang merupakan insinyur. Bukan hanya sekali, melainkan 3 insinyur pernah menjadi pimpinan utama bangsa ini.

"Jangan lupa yang paling penting dari 7 Presiden RI, 3 itu merupakan insinyur. Soekarno, Habibie, dan Jokowi," kata JK, dalam acara Pra Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di Jakarta,‎ Jumat (11/12/2015).

Pernyataan itu dilontarkan JK untuk menyikapi kelangkaan insinyur saat ini. JK pun mengatakan Jokowi seringkali lupa, jika dirinya merupakan seorang insinyur.

"Nah, kadang-kadang lupa Pak Jokowi. Dia itu insinyur walaupun lulusan kehutanan, sama-sama insinyur," tutur JK sembari tertawa.

‎Dari laporan yang diterima JK, hanya 45 persen insinyur yang bekerja sesuai profesinya. Di Indonesia, 1 insinyur harus melayani 10 ribu orang. Sementara, di Malaysia 1 insinyur melayani 3 ribu orang dan di Singapura 1 insinyur melayani seribu orang.

Ketua PII Bobby Gafur Umar juga memprediksi dalam 5 tahun ke depan akan terjadi kelangkaan insinyur. Hal ini disebabkan belum ada pemicu untuk meningkatkan keinginan kerja sebagai insinyur.

"Kita akan tetap kekurangan 120 ribu insinyur dalam 5 tahun ke depan," ujar Bobby.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya