Ahok Sebut Pengguna Jasa Prostitusi Artis Adalah Pejabat

Mereka yang mau merogoh kocek Rp 65 juta untuk sekali kencan, kata Ahok, tentunya bukan orang sembarang. Bisa jadi mereka adalah pejabat.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Des 2015, 13:26 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 13:26 WIB
20150926-facebook-jakarta-ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Facebook Ahok)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, prostitusi di kalangan artis bukan hal baru. Dia menganggap beberapa artis dan model yang akhir-akhir ini terjaring penyidik kepolisian karena praktik prostitusi adalah hal biasa.

"Saya sudah bilang, dari zaman saya masih sekolah saja, saya sudah dengar ada oknum artis yang seperti itu (menjajakan diri) kok. Sekarang mau ngomong bagaimana?" kata Ahok di gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/12/2015).

Namun, yang tidak biasa diungkap ke publik dan patut disoroti ialah para pria hidung belang yang menggunakan jasa seks para artis ini.

Mereka yang mau merogoh kocek Rp 65 juta untuk sekali kencan, kata Ahok, tentunya bukan orang sembarang. Bisa jadi para pria hidung belang itu adalah pejabat.

"Salah satu pemakai, siapa yang bisa bayar segitu mahal? Rp 65 juta? Kalau bukan oknum pejabat juga. Rp 65 juta sekali pakai mahal, Bos!‬" ujar Ahok.

Ahok juga menyoroti hukum di Indonesia yang hanya memproses hukum para muncikari. Namun, penegak hukum juga harus mampu mempuyai terobosan menjerat para pengguna jasa prostitusi kalangan artis ini.

"Kalau mau adil, ya diungkap dong semua. Jadi jangan cuma yang dihukum yang 'jualan'. Yang 'beli' juga dihukum," ucap Ahok.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya