Kekhawatiran Akbar Tandjung Bila Konflik Golkar Tak Juga Rampung

Akibat konflik, Golkar 'babak belur' dalam Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 04 Jan 2016, 01:50 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 01:50 WIB
Akbar Tandjung Minta Aburizal Bakrie Tidak 'Ngotot' Jadi Capres
Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mengusulkan agar Aburizal Bakrie untuk menjadi Calon Wakil Presiden dalam Pilpres mendatang (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Konflik internal Partai Golkar hingga kini belum kunjung tuntas. Situasi ini dikhawatirkan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Munas Riau, Akbar Tandjung, akan mengganggu keikutsertaan partainya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang.

Guna menyelesaikan permasalahan tersebut, Akbar meminta untuk segera dilakukan konsolidasi baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Oleh karena itu, kami para senior, mantan aktivis Golkar yang telah berkiprah cukup lama, berharap agar bagaimana kita bangun kembali Golkar, bagaimana Golkar bisa menghadapi lagi agenda partai dan politik ke depan. Peluang yang bisa digunakan adalah Munas," kata Akbar di kediamannya, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2016).

 


Akbar mengaku sepakat dengan wacana Musyawarah Nasional (Munas) yang disampaikan Poros Muda Partai Golkar. Hal ini tidak lain sebagai upaya menyelesaikan konflik antar-kubu partai berlambang beringin tersebut.

Dengan adanya konflik, tutur Akbar, partainya babak belur menghadapi Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu. Dari 116 pertarungan Pilkada yang diikuti, partainya hanya mampu meraih 18 persen kemenangan, jauh dari target partainya.

"Kami akan komunikasikan harapan kami ke Mahkamah Partai agar menjadi perhatian mereka," ucap Akbar.*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya