Megawati Sindir Menteri BUMN, Tanda Rini Soemarno Direshuffle?

Megawati menilai BUMN di bawah komando Rini sudah seperti swasta yang hanya mengutamakan keuntungan semata.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Jan 2016, 17:43 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2016, 17:43 WIB
20151001- Rini Soemarno-Jakarta
Menteri BUMN, Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (1/10/2015). Komisi VI mengingatkan Rini bahwa Indonesia adalah Negara Non Blok dan tidak condong ke blok tertentu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri sempat menyindir kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam Rakernas I PDIP di Jakarta. Megawati menyoroti keberadaan perusahaan pelat merah yang kini dianggapnya sudah seperti swasta yang hanya mengutamakan keuntungan semata.

Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, pernyataan Ketua Umum PDIP ini bukan bertujuan menyentil Rini Soemarno. Namun Megawati dinilai lebih fokus pada kinerja BUMN.

"Bukan Bu Rini-nya, tapi beliau (Megawati) ingin BUMN jangan sampai menjadi beban pemerintah. BUMN harus memberikan konstribusi kepada pemerintah, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memberikan stimulan untuk pemerataan pembangunan," ujar Tjahjo di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Ketika ditanyakan mengenai kabar yang beredar Menteri BUMN Rini Soemarno, salah satu Menteri masuk dalam perombakan kabinet, Tjahjo hanya menegaskan, itu merupakan wewenang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tanya Presiden. Yang bisa menterjemahkan (pidato Megawati) kan Presiden," ucap Tjahjo.

Ia mengaku, reshuffle kabinet merupakan hak prerogratif Presiden Jokowi, termasuk dalam mengevaluasi dan menilai kinerja Menteri. Sebagai pembantu Presiden, seluruh Menteri harus mematuhi keputusan Presiden, termasuk jika harus diganti.

"Jika Bapak Presiden Jokowi memutuskan saya diganti pun, kita harus TNI, yaitu Taat Nurut Instruksi. Kita kan pembantu Presiden. Soal ada partai politik dan pimpinan parpol menyampaikan masukan, saya yakin Pak Jokowi mendengarnya. Tapi soal keputusan yang tahu adalah Presiden," ujar Tjahjo.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya