Suami, Adik dan Ayah Mirna Diperiksa Polisi

Darmawan sudah blak-blakan membeberkan segala yang ia ketahui mengenai anaknya semasa hidup kepada polisi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 21 Jan 2016, 19:23 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 19:23 WIB
20160119-Kepolisian Rekontruksi Ulang Kasus Kopi Beracun
Suasana Cafe Olivier Grand Indonesia saat kedatangan pihak kepolisian untuk rekonstruksi sampel kopi beracun di Cafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta, (19/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga anggota keluarga Wayan Mirna Salihin memenuhi panggilan kepolisian Polda Metro Jaya. Ayah Mirna, Darmawan Salihin, adik Mirna, Sandy, dan suaminya Arief Sumarko menjalani pemeriksaan selama 2,5 jam mulai pukul 15.00 hingga 17.30 WIB.

Darmawan menjelaskan, pemeriksaan hari ini untuk melengkapi data yang dihimpun kepolisian dari saksi-saksi kematian Mirna.

"Kita sekeluarga dipanggil hanya untuk kelengkapan data. Kita dipanggil, saya hadir, saya patuh pada hukum. Apapun yang dibutuhkan (polisi) kita berikan," kata Darmawan di depan Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Darmawan mengaku puas dengan kinerja aparat Unit I Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, yang menangani kasus kematian anak perempuannya. Di mata pria berkacamata ini, polisi sudah bersikap netral.

"Polisi? Sangat netral," kata Darmawan.

Ia menuturkan, selama proses pemeriksaan, dia sudah blak-blakan membeberkan segala yang ia ketahui mengenai anaknya semasa hidup. Namun, pria yang mengenakan setelan kemeja putih polos ini enggan menyebutkan secara detail pertanyaan penyidik yang dilontarkan kepadanya, anaknya, dan menantunya.

"Apa yang diketahui, apa yang didengar, saya kasih tahu. Saya kasih tahu ke polisi. (Contohnya?) Masak kasih tahu di sini," Darmawan menandaskan.

Wayan Mirna Salihin tewas dalam waktu singkat usai menyeruput es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016. Berdasarkan hasil autopsi serta uji laboratorium terhadap kopi yang diminumnya, polisi mendapatkan fakta adanya kandungan sianida.

Tak ingin gegabah, polisi pun melakukan olah TKP ulang dengan materi pembuatan es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Selasa 19 Januari 2016. Setelah itu, polisi semakin yakin tak ada kelalaian cafe dalam hal pemilihan bahan baku kopi. Kopi di kafe tersebut bebas sianida, yang artinya memang ada orang yang sengaja menaruh sianida ke dalam kopi Mirna.

Mirna diundang ngopi cantik dengan sahabatnya semasa kuliah di Billy Blue College, Sydney, Australia yaitu Jessica Kumala Wongso. Jessica pula yang memesankan kopi dan membayar tagihan kopi Mirna dan satu lagi temannya Hanny.

Jessica menjalani pemeriksaan berkali-kali hingga hypnotherapy. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti memaparkan, alasan anggotanya mengundang 3 psikiatri forensik untuk menghipnotis Jessica agar mendapat keterangan sebenar-benarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya