Warga Kalijodo Minta Ahok Pikir Ulang Rencana Pembongkaran

Jika penertiban kawasan Kalijodo dilakukan tanpa adanya solusi, bukan tidak mungkin bakal mendapatkan perlawanan dari warga.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 10 Feb 2016, 21:34 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2016, 21:34 WIB
Ilustrasi prostitusi
Ilustrasi prostitusi

Liputan6.com, Jakarta - Wacana pembongkaran kawasan Kalijodo kembali mencuat pasca-kecelakaan maut yang melibatkan mobil Toyota Fortuner dan pengendara motor di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin 8 Februari 2016 dini hari. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bahkan menegaskan akan membongkar kawasan esek-esek itu.

Namun, rencana Ahok tersebut langsung ditanggapi sejumlah warga yang tinggal di kawasan Kalijodo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Warga mengaku tak kaget dengan rencana tersebut. Sebab, wacana pembongkaran Kalijodo telah bergulir sejak lama, namun tak kunjung terealisasi.

Warga pun meminta agar suami Veronica Tan ‎itu memikirkan ulang rencana pembongkaran. Sebab, lokasi tersebut menyangkut pekerjaan dan hajat hidup banyak orang.

"Itu kalau mau dibongkar, dampaknya bakal luas sekali. ‎Dari kafe-kafe itu kan bisa menghidupi ribuan orang," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya di lokasi, Kalijodo, Pejagalan, Jakarta Utara, Rabu (10/2/2016).

Kawasan Kalijodo dikenal sebagai lokasi bisnis esek-esek. Tak hanya para pekerja seks komersial (PSK) yang mengharapkan rezeki dari tempat tersebut. Sejumlah pedagang kaki lima, tukang parkir, petugas keamanan, hingga tukang ojek pun menggantungkan hidupnya di Kalijodo.

Harus Ada Solusi

Karena itu, warga meminta agar ‎Ahok memikirkan solusi jika kawasan tersebut benar-benar akan dibongkar. Jika penertiban dilakukan tanpa adanya solusi, bukan tidak mungkin bakal mendapatkan perlawanan.

"Warga kan punya kepentingan di situ, pemerintah juga punya. Jadi harus ada solusi biar kedua pihak tidak dirugikan," tutur dia.

Meski begitu, dirinya tidak menjamin pembongkaran kawasan Kalijodo akan berjalan lancar tanpa konflik. Mengingat warga yang tinggal di kawasan Kalijodo sudah puluhan tahun lamanya.

"Penertiban pedagang kaki lima aja bisa berantem, apalagi ini (pembongkaran Kalijodo)," ujar pria bertubuh jangkung itu.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, kawasan Kalijodo yang berada di sepanjang Jalan Kepanduan II, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara dipenuhi dengan kafe dan tempat karaoke. Tempat-tempat hiburan malam itu berderet dengan papan nama yang berbeda-beda.

Bangunan yang rata-rata bercat hijau itu terpasang papan iklan merek minuman beralkohol. ‎Di sepanjang jalan, terdengar alunan musik menghentak dari dalam kafe. Wanita-wanita berpakaian minim terlihat menggoda kaum pria yang lewat di kawasan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya