Liputan6.com, Jakarta - Nama Kalijodo kembali mencuat setelah peristiwa kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang di KM 15 Daan Mogot, Jakarta Barat. Gubernur DKI Jakarta Ahok menegaskan, dirinya serius untuk menertibkan kawasan hiburan malam tersebut.
Rencana penataan Kalijodo memang sudah lama bergulir. Hanya saja, sampai saat ini belum terealisasi karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengutamakan program lain. Sehingga, wajar saja keseriusan Pemprov dipertanyakan.
"Serius dong, kamu kira kami bercanda," tegas di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Puspita, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016), saat disinggung keseriusan Pemprov menertibkan lokalisasi yang terletak di Jakarta Barat itu.
Ahok mengatakan, dia tengah berhitung untuk melakukan penertiban. Mengingat revitalisasi Waduk Pluit juga belum seluruhnya selesai.
Baca Juga
"Kita lagi ukur-ukur kekuatan dulu. Beresin Waduk Pluit, lalu kita akan beresin itu," kata Ahok.
Terkait nasib para pekerja seks yang biasa beroperasi bila Kalijodo benar-benar ditertibkan, mantan Bupati Belitung Timur itu tidak terlalu khawatir para pekerja seks akan menyebar di Jakarta.
Alasannya, prostitusi saat ini tidak lagi semata dilakukan di lokalisasi. "Kalau dibubarin bingung nanti dia, yang penting jangan dikasih lokasi. Enggak juga, sekarang sudah ke mana-mana kok," imbuh Ahok.
Berdasarkan data yang dia terima, mayoritas para pekerja seks bukan warga Jakarta. Justru, mereka adalah pendatang dari luar ibu kota.
"Dia mah bukan orang Jakarta. Semua pendatang. Mana ada orang Jakarta prostitusi, semua impor," kata Ahok.
Advertisement