Liputan6.com, Jakarta - Muda foya-foya, tua kaya-raya, mati masuk surga. Slogan yang sungguh menyenangkan ini kemudian diubah sebagai peringatan bahayanya mengonsumsi narkoba.
"Muda Narkoba, Tua Sengsara, Mati Masuk Neraka," begitu slogan yang tertulis dalam spanduk Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Forum Organisasi Kemasyarakatan Anti-Narkoba (Fokan).
Spanduk dengan slogan menarik dan menggelitik ini dibentangkan dalam acara pemusnahan 120 kg sabu di lapangan parkir Kota Tua, Jakarta Barat. Jumat (26/2/2016).
Baca Juga
Tidak hanya 1 spanduk, tapi juga banyak spanduk lain dengan slogan-slogan menarik dan berbeda. "Eksekusi Mati Bandar Narkoba Diridhoi Allah, Direstui Rakyat" dan "Tangkap & Adili Oknum Aparat Terlibat Jaringan Narkoba".
Ada juga spanduk bertuliskan "Selamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Narkoba" dan "Hidup Sehat Tanpa Narkoba".
 Dalam ajang "Kampanye Stop Narkoba di Tempat Hiburan" ini juga dipamerkan 4 tersangka pengedar dan bandar narkoba jaringan narkotika internasional asal Pakistan yang akan dihukum mati.
"Rata-rata 50 orang meninggal dunia dalam 1 hari karena narkoba. Mohon maaf saja, saya mendukung hukuman mati bagi bandar-bandar narkoba. Mereka adalah musuh," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Djarot mengimbau masyarakat agar melaporkan tempat hiburan malam yang menjadi tempat transaksi narkoba agar segera dicabut izinnya.
Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, jaringan narkotika internasional memasuki pelosok Indonesia. Tak ada pulau di Indonesia yang bebas dari narkoba. Musuh bangsa bukan hanya terorisme. Narkotika juga menjadi musuh nomor 1 di Indonesia.
"Sangat masif karna tak ada daerah, kota, pulau di Indonesia yang terbebas dari narkoba. Narkotika ada di penjuru Indonesia sampai di pulau-pulau terkecil. Tak ada satu wilayah pun yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba," ujar pria yang akrab disapa Buwas ini.
Advertisement