Liputan6.com, Tangerang - Jumlah penghuni Lapas dan Rutan di Provinsi Banten dalam kondisi kelebihan kapasitas. Masalah klasik lainnya adalah kurangnya petugas jaga yang tidak sebanding dengan jumlah penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Banten Susi Susilowati di sela kunjungannya ke Rutan Klas 1 Jambe Kabupaten Tangerang, Selasa (8/3/2016).
"Bila ditotal kita kelebihan sekitar 1.893 orang," ungkap Susi.
Baca Juga
Wilayah Banten memiliki sekitar 6.657 warga binaan yang disebar di 11 Rutan dan Lapas. Terdiri dari 2.046 warga binaan dan 4.621 narapidana. Dari jumlah tersebut 53,43 persen di antaranya atau sekitar 3.058 orang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.
"Terdiri dari sekitar 1.500 bandar dan 1.988 pemakai dan juga pengedar," terang Susi.
Dari jumlah tersebut bila dihitung perbandingan kapasitas Rutan dan Lapas serta gerak 2x1 meter kelebihan kapasitas 1.893 orang. Maka, lanjut Susi, harus dicari upaya memaksimalkan pembinaan penghuni Rutan dan Lapas.
"Untuk itu hampir di tiap Lapas dan Rutan memiliki kegiatan produktif. Sehingga bisa mengalihkan kegiatan negatif napi menjadi yang bermanfaat dan produktif," ujar Susi.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan, untuk menambal kekurangan petugas jaga, pihaknya akan merekrut 17 ribu petugas jaga.
"Lulusan SMA-SMK enggak apa-apa, nanti dilatih," kata Yasonna di tempat sama.
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.
Advertisement