Liputan6.com, Jakarta - Romahurmuziy menduduki kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. Politikus yang karib disapa Romi ini terpilih secara aklamasi setelah disepakati peserta Muktamar Islah PPP melalui sidang paripurna pemilihan ketua umum dan ketua formatur pada 8 April 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Dengan menduduki pucuk tertinggi partai berlambang Kabah, berarti pria kelahiran Sleman, Yogyakarta, pada 10 September 1974 itu tercatat sebagai ketua umum partai politik dengan usia termuda di antara ketua umum parpol lain yang ada di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PPP era Suryadharma Ali ini pun mengaku akan secepatnya merangkul seluruh pihak di partai berlambang Kabah untuk masuk dalam kepengurusannya. Ia juga akan merombak total kepengurusannya dari tingkatan tertinggi hingga kepengurusan terendah di tingkatan daerah.
"Kalau Presiden (Jokowi) punya revolusi mental, kami menyebut hijrah pemikiran dan hijrah tindakan, yaitu dengan melakukan retooling (pembaruan) kepengurusan di semua tingkatan, dari yang tertinggi sampai tingkat kelurahan dan ranting, akan ada pembaruan kepengurusan," ucap Romahurmuziy saat berbincang dengan Liputan6.com di SCTV Tower, Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga
Baca Juga
Tak hanya itu, politikus lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) itu juga akan mengisi kepengurusannya dengan kaum muda dan para profesional.
Dalam pandangan Romi, dominasi anak muda dan kaum profesional dalam kepengurusannya akan memberikan angin segar dan perubahan yang cukup besar bagi partai berlambang Kabah itu.
"Akan ada amunisi baru, dan adanya kaum muda, profesional dapat menjadikan partai ini lajunya ke depan akan lebih cepat dari parpol-parpol lain," tutur Romi.
Akankah Romi merangkul kubu lain di tubuh PPP? Bagaimana paparan lengkap perombakan di tubuh PPP? Simak wawancara khusus Liputan6.com dengan Ketum PPP Romahurmuziy yang dipandu Beverly Gunawan berikut ini.
Advertisement