Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram mendengar penjelasan dari jajarannya terkait munculnya sejumlah titik genangan di sejumlah sudut Ibu Kota akibat hujan deras yang mengguyur pada Kamis kemarin.
Kemarahan Ahok muncul saat mendengar penjelasan Kasudin Tata Air Jakarta Timur Ahmad Yazied Bustomi yang melaporkan bahwa petugas di pintu air Cipinang dan Kanal Banjir Timur (KBT) tidak ada di lokasi saat hujan lebat terjadi.
Ahok pun langsung memerintahkan kepada Yazied untuk membuat pengajuan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk mengambil alih pengelolaan KBT.
"Semua mau kita ambil alih, enggak bisa kerja kayak gitu. Enak saja, kurang ajar. Jadi satu jam enggak ada dia," ujar Ahok di saat rapat penanggulangan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/4/2016).
Baca Juga
Ahok pun meminta stafnya untuk segera mengirim pesan Kepada Kepala BBWSCC Teuku Iskandar agar memecat petugas yang lalai. "Tolong Whatsapps Pak Iskandar, minta pecat saja semua. Apa apaan itu?" ucap Ahok dengan nada bicara tinggi.
Ahok pun berencana akan menempatkan petugas dari DKI untuk menjaga pintu air Cipinang dan KBT agar pihaknya tidak lagi kebobolan. "Taruh saja petugas kita. Kita banyak PHL, kalau mau jotos-jotosan nanti kirim petinju," tegas Ahok.
Hujan deras sejak Rabu hingga Kamis kemarin membuat sebagian wilayah Jakarta terendam banjir. Salah satu daerah terparah yaitu di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Banjir yang terjadi menyebabkan 119 jiwa harus mengungsi.
Saat ini, dua pintu di Jakarta Timur masih berada di bawah wewenang BBWSCC yakni KBT dan Cakung Drain.
Advertisement