Liputan6.com, Jakarta - Panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mewajibkan para bakal calon ketua umum untuk menyumbang Rp 1 miliar. Mahar ini digunakan untuk membantu penyelenggaraan Munaslub di Bali 15-17 Mei 2016.
Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK ikut mengomentari cara panitia Munaslub Golkar kali ini dalam mengumpulkan dana. JK tidak mempermasalahkan sumbangan wajib Rp 1 miliar bagi para caketum Golkar.
"Ya bagus," singkat JK di Jakarta Convetion Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Tak hanya itu, beberapa persyaratan untuk menjadi calon ketua umum pun diubah. Salah satunya syarat tidak tercela kini malah hilang dari syarat ketua umum Golkar.
Baca Juga
Memang sudah banyak kader Golkar yang menyatakan diri siap maju sebagai calon ketua umum. Dari sederet nama itu, hanya Setya Novanto yang pernah terlibat kasus dugaan melanggar kode etik sebagai Ketua DPR yang dikenal dengan kasus Papa Minta Saham.
Tapi bagi JK, siapa pun kader Golkar yang ingin memajukan partai beringin itu boleh saja mencalonkan diri. Tak terkecuali Setya Novanto.
"Bisa, iya lah, siapa saja (bisa)," pungkas JK.
Seperti diketahui, Panitia memutuskan iuran wajib untuk bakal caketum Golkar Rp 1 miliar. Angka ini jauh lebih rendah dari kabar yang beredar sebelum penetapan ini.
Sebelumnya, para caketum malah diminta menyumbang uang senilai Rp 10 miliar. Hal ini kemudian dibantah panitia.
Advertisement