Pelelangan Ikan dan Polsek Muara Baru Masih Tergenang Banjir Rob

Air rob juga memasuki Mapolsek Muara Baru, Jakarta Utara.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 07 Jun 2016, 12:57 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 12:57 WIB
Banjir rob di Muara Baru, Jakarta Utara
Banjir rob di Polsek Muara Baru, Jakarta Utara (Liputan6.com/ Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Air pasang laut atau rob masih menggenangi kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman di Muara Baru, Jakarta Utara, hingga Selasa (7/6/2016) siang. Ketinggian air rob bervariasi sekitar 30 sampai 50 cm mulai dari pintu masuk pelabuhan sampai lokasi pelelangan ikan.

Tingginya air juga membuat aktivitas para karyawan pabrik dan pelelangan di lokasi tersebut terganggu. Kebanyakan motor mereka tak mampu menembus tingginya air rob.

"Ini saya dari ujung mau kerja ke pabrik keganggu pasti. Pengennya surut. Motor pada mati, angkot susah. Banjir mah dah sering dari tahun lalu juga. Ini parah kena juga masuk ke dalam pabrik," kata Nining di lokasi, Jakarta Utara.

Air rob juga memasuki Mapolsek Muara Baru. Bahkan seluruh perabotan di kantor Polsek tersebut yang berada di lantai bawah telah dievakuasi keluar gedung.

"Iya masih tinggi. Pelayanan masih kita upayakan tetap dibuka. Kita evakuasi dulu barang-barang perabotan," kata Kapolsek Muara Baru AKP Mulyana kepada Liputan6.com.

Banjir rob juga melanda permukiman Pantai Mutiara, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis 3 Juni malam. Bahkan, ketinggian air di permukiman elite ini antara 50 hingga 70 sentimeter.

Banjir rob ini disebabkan karena tanggul Pantai Mutiara jebol, karena tak mampu menahan derasnya air laut yang pasang. Banjir rob juga dialami warga Muara Angke, dekat Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sama, banjir ini akibat tanggul jebol, namun tidak separah di Pantai Mutiara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya