Mendagri: Meski Tito Junior, Tak Masalah

Ia mengungguli para seniornya yang sama-sama berpeluang menjadi Kapolri berikutnya.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 15 Jun 2016, 23:19 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 23:19 WIB
20160421-Di Diskusi Ini Tito Karnavian Bicara Radikalisasi dan Terorisme -Jakarta
Kepala BNPT, Komjen Pol Tito Karnavian menjadi pembicara dalam diskusi PKS di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4). Diskusi tersebut membahas Radikalisasi dan Terorisme dalam Perspektif NKRI. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengajukan nama Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri. Surat pengajuan Tito menggantikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang akan pensiun telah diterima DPR.

Dipilihnya Tito menjadi calon tunggal menyorot perhatian berbagai kalangan. Maklum saja, Tito merupakan kandidat muda karena merupakan lulusan Akademi Polisi 1987. Ia mengungguli para seniornya yang sama-sama berpeluang menjadi Kapolri berikutnya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri tidak memasukkan nama Tito. Nama-nama yang diusulkan dua di antaranya yaitu  Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan dan Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso.

Jokowi pun dianggap mendobrak sistem yang biasanya berlaku, di mana senior lebih mendapat kesempatan dibanding junior.

"Namanya bintang nggak ada senior, nggak ada junior. Itu diserahkan sepenuhnya oleh Bapak Menkopolhukam sebagai Ketua Kompolnas atas nama kita semua kepada Bapak Presiden," kata Tjahjo, dalam acara buka bersama di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan, di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Kendati jauh mengungguli para jenderal yang lebih senior, Namun Tjahjo yakin Tito akan dihormati para seniornya. Kepemimpinan Polri pun dijamin tetap terkendali. "Hanya Pak Tito junior. Soal junior kan nggak ada masalah," Tjahjo menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya