Kisah Keluarga di Balik Penganiayaan Nenek Hamda di Penjaringan

Rutlinah menyayangkan kejadian yang tersebar di dunia maya, hingga menghebohkan banyak orang.

oleh Muslim AR diperbarui 30 Jun 2016, 16:33 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 16:33 WIB
Nenek Hamda
Nenek Hamda mengalami trauma serius akibat kekerasan yang dialaminya dari sang cucu (Liputan6.com/Dinsos DKI Jakarta)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah video penganiayaan seorang nenek oleh cucunya diunggah ke media sosial dan jadi perhatian orang banyak, keluarga nenek Hamda kini tercerai-berai. Nenek 92 tahun yang jadi korban penganiayaan cucunya, Yuni, sudah dibawa ke panti di Cengkareng, Jakarta Barat.

"Dia cuma tinggal bertiga, Yuni, anaknya nenek Hamda (Rutlinah), sama nenek Hamda," ujar Midah, tetangga nenek Hamdah saat ditemui Liputan6.com di rumahnya, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/6/2016).

Keterangan Midah tak mengada-ada, sebab tempat mandi nenek Hamda berada di tengah-tengah rumah warga. Hanya dinding dan jemuran warga yang menghalangi sumur itu. Dia menduga penganiayaan tersebut karena emosi sesaat.

"Mungkin lagi kesal aja, biasanya mereka (Yuni dan Rutlinah) merawat nenek Hamda dengan baik," sambung dia.

Rutlinah, anak kedua nenek Hamda kini tinggal sendirian dan sakit-sakitan di rumah. Yuni juga sudah diboyong ke rumah mertuanya.

"Udah dibawa lurah sama orang pemerintah, saya sendirian. Yuni udah ke rumah mertuanya di Tanjung Priok," kata Rutlinah sambil duduk di depan rumahnya.

Perempuan paruh baya itu baru sembuh dari sakit, dan baru saja pulang dari puskesmas mengambil obat. Tatapannya nanar, sambil mengelus anjingnya yang tertidur di kolong kursi.

"Semuanya (saudara) udah meninggal, enggak ada yang ke sini, untung tetangga baik-baik," ucap perempuan 59 tahun itu.

Rutlinah menyayangkan tayangan video yang tersebar di dunia maya, hingga menghebohkan banyak orang. Ia juga lelah menjawab banyak pertanyaan dari awak media.

"Rame-rame datangnya, saya bingung, capek," keluh dia.

Karena itu, Rutlinah meminta masyarakat tak lagi membesar-besarkan masalah ini. Yuni yang tengah hamil kini memang membutuhkan biaya. Sedangkan suaminya dalam penjara karena kasus begal.

"Udahlah, enggak usah diungkit-ungkit lagi, ibu juga sudah di Cengkareng, Yuni sudah sama mertuanya. Saya pengen sembuh dan tenang aja," tutur dia.

Rutlinah cuma bisa berdoa, semoga cukup keluarganya yang mengalami nasib seperti ini, yang menurut dia akibat ulah sosial media.

"Kalau kejam dan durhaka, udah dari dulu kami enggak ngurus ibu (nenek Hamda). Dia udah tahunan sakit di pencernaan. Jadi buang airnya sembarangan, kami tetap mengurusnya. Udah ya," pinta dia.

Video berdurasi 3 menit 27 detik itu menjadi awal kisah keluarga nenek Hamda sekarang ini. Dalam video yang diunggah di media sosial itu, Yuni terlihat memukul dan menganiaya neneknya yang sudah hampir berusia seabad itu.

Kini, Yuni yang tengah hamil itu sudah dua hari pergi dari rumah nenek Hamda, setelah menjadi cemoohan para netizen di media sosial. Yuni kini tinggal bersama mertuanya di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sedangkan suaminya masih di kantor polisi, karena terlibat kasus begal.


**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.




POPULER

Berita Terkini Selengkapnya