Pemudik Bermotor Menyemut di Jalur Pantura

Pemandangan lalu lintas di sepanjang arteri Pantai Utara penuh dengan pengendara motor, Jumat 1 Juli 2016 malam.

oleh Audrey Santoso diperbarui 02 Jul 2016, 07:26 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2016, 07:26 WIB
20160207-Mudik
Suasana kemacetan di jalan Lamaran, Karawang, Sabtu (2/7). Kemacetan tersebut terjadi akibat pemisahan jalur antara roda dua dengan roda empat untuk mengantisipasi jalur mudik Pantura sampai bertemu di titik Simpang Jomin.

Liputan6.com, Jakarta - Pemandangan arus mudik di sepanjang arteri Pantai Utara penuh dengan pengendara motor, Jumat malam 1 Juli 2016. Tepatnya mulai dari Pertigaan Cikalong Karawang hingga Kota Subang Jawa Barat.

Satu dari dua lajur Pantura arah Jawa Tengah dipadati pengendara motor yang melajukan kendaraannya dengan kecepatan 40 hingga 60 km perjam. Bahkan pemotor saling salip menyalip seakan dikejar waktu.

Dari pantauan Tim Mudik Liputan6.com, seluruh lajur kiri jalan seakan milik pemotor. Mereka yang tak sabar pun seringkali menyalip di antara mobil dan bus yang melaju di jalur kanan jalan.

Seperti semut, pemotor berkerumun di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), area depan minimarket dan bahu jalan. Mereka menjadikan tiga lokasi di sepanjang Karawang dan Subang tersebut sebagai tempat beristirahat di tengah perjalanan mudik.

Menyemutnya pemudik bermotor di SPBU membuat polisi terpaksa menutup beberapa stasiun pengisian dari kendaraan roda empat dan lebih. Hampir seluruh dispenser BBM di SPBU pun akhirnya hanya melayani kebutuhan BBM pemotor.

Hal serupa terjadi ketika pemudik yang menggunakan mobil hendak singgah di minimarket, karena area parkirnya sudah dipenuhi motor. Akhirnya pemudik harus bersabar mencari celah ruang di bahu jalan, yang juga penuh motor, untuk memarkirkan mobilnya.

Volume motor yang melebihi kapasitas jalan mulai berkurang ketika memasuki wilayah Indramayu Jawa Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya