Ribuan Honorer Demo hingga Presiden Filipina Menyesal Hina Obama

Ribuan tenaga honorer kembali menagih janji pemerintah. Sementara Presiden Filipina menyesal atas ucapan tidak pantas pada Obama.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Sep 2016, 18:50 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2016, 18:50 WIB
20160903-Bom-Filipina-Reuters
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menjawab pertanyaan awak media saat mengunjungi lokasi ledakan bom di kota Davao, Filipina, (2/9). Saat terjadinya serangan bom, Duterte tengah berada di kawasan tersebut. (REUTERS/Lean Daval Jr)

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari seribu tenaga honorer dari kantor Kementerian Pertanian yang telah mengabdi puluhan tahun kembali berunjuk rasa dan menagih janji pemerintah, untuk meningkatkan status menjadi pegawai tetap.

Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte melalui juru bicaranya, menyatakan menyesal atas ucapan tidak pantas yang ia tujukan kepada Presiden Obama. Duterte kemudian memberikan penghargaan kepada Obama.

Filipina menyampaikan bahwa alasan penundaan pertemuan bilateral antara Obama dengan Presiden Duterte adalah atas kesepakatan bersama.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya