Top 3: Roy Suryo: Ruhut Tak Dianggap Lagi di Demokrat

Ancaman pemeriksaan Ruhut dan Hayono Isman oleh Komite Pengawas Partai Demokrat, akibat mendukung Ahok, juga masuk berita populer.

oleh Devira PrastiwiNafiysul QodarPutu Merta Surya Putra diperbarui 03 Okt 2016, 07:15 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 07:15 WIB
Roy Suryo_20140407

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Partai Demokrat Roy Suryo mengaku, Ruhut sudah tidak pernah menampakkan hidungnya lagi di sejumlah kegiatan partai. Ruhut bahkan terancam ditendang dari partai pimpinan SBY itu.

Berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com hingga pagi ini, Senin (3/10/2016), atau menjadi berita terpopuler.

Berita terkait ancaman pemeriksaan Ruhut dan Hayono Isman oleh Komite Pengawas Partai Demokrat, akibat mendukung Ahok, juga masuk dalam berita populer.

Tak kalah menarik juga berita terkait penangkapan empat remaja yang masih di bawah umur, akibat menodong di JPO Bundaran HI, Jakarta Pusat, saat car free day (CFD) Minggu kemarin.

Berikut ulasan berita populer selengkapnya yang terangkum dalam Top 3 News;

1. Roy Suryo: Ruhut Sudah Tak Dianggap Lagi di Partai Demokrat

Roy Suryo (Liputan6.com\Miftahul Hayat)

Sikap politik Ruhut Sitompul yang kerap berseberangan dengan Partai Demokrat berdampak pada kariernya. Mantan Juru Bicara Partai Demokrat itu pun terancam ditendang dari partai besutan SBY tersebut lantaran mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

Wakil Ketua Partai Demokrat Roy Suryo mengaku, Ruhut sudah tidak pernah menampakkan hidungnya lagi di sejumlah kegiatan partai. Politisi berjuluk Si Poltak itu sudah sebulan tidak pernah hadir di acara DPP Partai Demokrat maupun di rumah SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Jadi sebenarnya, secara de facto teman-teman itu sudah enggak menganggap (Ruhut) lagi. Jadi kalau pun dia masih di mana-mana, tapi sebenarnya dia sudah enggak kelihatan lagi di Kantor DPP, apa lagi Cikeas," ujar Roy di sela acara lari pagi bersama Agus Harimurti Yudhoyono, Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Selengkapnya...

2. Polisi Tangkap 4 Remaja Penodong di JPO Bundaran HI

Polisi mengamankan sejumlah remaja saat Car Free Day di Jakarta, Minggu (2/10). Setidaknya empat remaja diamankan petugas karena melakukan tindakan penodongan dan pencopetan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Polres Jakarta Pusat menangkap empat remaja yang nekat menodong di jembatan penyeberangan orang (JPO) saat car free day (CFD). Pelaku yang masih berumur antara 12-16 tahun itu melakukan aksinya di di JPO depan Plaza Indonesia, Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Minggu pagi.

Kasubag Humas Polres Jakpus Kompol Suyatno mengatakan pelaku yang berinisial DN (12), SAF (14), ASP (15), dan NK (16) melakukan aksinya dengan menggunakan badik atau pisau kecil.

"Modusnya, pelaku menodong para korban dengan menggunakan badik di tangan serta mengambil barang milik korban," ucap Suyatno di Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Selengkapnya...

3. Dukung Ahok, Ruhut-Hayono Isman Akan Diperiksa Komwas Demokrat

Ruhut Sitompul (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Wakil Ketua Komite Pengawas (Komwas) Partai Demokrat HM Darmizal mengatakan pihaknya telah memanggil Ruhut Sitompul dan Hayono Isman pada Kamis 29 September lalu. Pemanggilan terkait tindakan Ruhut dan Hayono yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI, padahal Demokrat dengan tiga partai lainnya telah mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

"Dengan alasan masing-masing kedua tokoh ini belum dapat hadir memenuhi undangan Komwas PD untuk verifikasi dan klarifikasi sesuai ketentuan yang berlaku di Partai Demokrat," ungkap Darmizal di Jakarta, Minggu (2/10/2016).

Dia pun menegaskan kalau Komwas akan segera memanggil lagi keduanya untuk tujuan yang sama.

Selengkapnya...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya