Abraham Samad: Menjadi Pimpinan KPK Itu Paling Berisiko

Abraham Samad mengibaratkan, jika menjadi pimpinan KPK yang biasa saja maka pemimpin tersebut adalah bak 'anak manis'.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Nov 2016, 21:38 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2016, 21:38 WIB

Liputan6.com, Depok - Belum adanya perlindungan maksimal untuk Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap dipertanyakan Ketua KPK periode 2011-2015 Abraham Samad. Menurut dia, menjadi Ketua KPK sangat berisiko ketimbang jabatan pemimpin lainnya.

"Saya sempat bertanya, kenapa tidak ada perlindungan maksimal (untuk) pimpinan KPK. Karena yang paling berisiko adalah (menjadi) pimpinan KPK," kata Abraham usai mengisi diskusi Seminar Nasional Anti-Korupsi di Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (12/11/2016).

Dia berujar, bila menjadi pimpinan KPK yang 'biasa saja' pasti selesai dengan biasa saja. Beda hal dengan menjadi pemimpin 'luar biasa', menurutnya pasti pimpinan KPK tersebut dikriminalisasikan.

"Kalau Anda biasa saja memberantas korupsi, Anda pasti keluar dari KPK biasa saja. Tapi kalau Anda tidak pandang bulu berantas korupsi, Anda pasti dikriminalisasi seperti saya," tegas Abraham.

Terakhir, dia mengibaratkan jika menjadi pimpinan KPK yang biasa saja maka pemimpin tersebut adalah bak 'anak manis'.

"Jadilah Ketua KPK yang biasa aja, jadi anak manis, maka Anda akan hidup baik, tapi saya tidak mau," tutup Abraham.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya