Peserta Parade Bhinneka Tunggal Ika Kutuk Teror Bom Samarinda

Menurut Nongandah, aksi teror bom merupakan tindakan yang dapat memecah belah NKRI.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 19 Nov 2016, 16:14 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2016, 16:14 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Teror bom di sejumlah daerah menjadi perhatian peserta Parade Bhinneka Tunggal Ika di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta, Pusat. Mereka mengutuk keras aksi teror bom, termasuk yang terjadi di Samarinda, Kalimantan Barat pekan lalu.

"Kami mengutuk keras tindakan anti-Pancasila tersebut," kata Inisiator Parade Bhinneka Tunggal Ika, Nong Darol Mahmada di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Menurut Nong, aksi teror bom merupakan tindakan yang dapat memecah belah NKRI. Oleh karenanya ia meminta kepada seluruh peserta Parade untuk tidak tinggal diam. Salah satu caranya dengan menyebarkan kedamaian di tengah masyarakat.

"Atas situasi ini, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus mempertahankan kebhinnekaan. Kita harus mempertahankan keutuhan negara ini. Kita harus mempertahankan kedamaian di Indonesia. Karena kita cinta Indonesia, dengan menjaga sesama meski berbeda," ucap dia.

Jika ada pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara, Nongmenambahkan perlu adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

"Sehingga mereka perlu ditindak tegas, agar niat dan usahanya mengganti Pancasila itu tak merusak perdamaian di Indonesia yang telah terawat sejak lama," pungkas Nong.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya