Liputan6.com, Jakarta - Penyerang tujuh bocah SD di NTT meninggal dunia usai dikeroyok massa dalam tahanan. Warga merangsek masuk ke kantor polisi untuk menghakimi pria bernama Irwansyah itu.
Polisi pun memutuskan untuk menyelidiki tindakan main hakim sendiri tersebut. Terlebih, penyerang bocah SD itu tewas lantaran tindakan main hakim sendiri itu.
"Disayangkan terjadi penghakiman massa. Polisi NTT bersama polres juga akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka yang diduga melakukan perbuatan tidak sepatutnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Kombes Rikwanto, di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Advertisement
Menurut dia, tindakan main hakim sangat tidak dibenarkan. Walaupun, penyerangan terhadap anak-anak pada Selasa, 13 Desember itu juga merupakan tindakan kriminal.
"Walau hal itu tidak patut juga kan terjadi penganiayaan menyayat anak-anak. Proses dalam penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku siapa yang bersama melakukan pelemparan batu sehingga tersangka meninggal," kata Rikwanto.