Menhan RI dan Swedia Sepakati Kerja Sama Pertahanan

Ryamizard menjelaskan, ruang lingkup dari kerja sama itu mencakup soal pertukaran informasi yang menjadi kepentingan bersama.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 20 Des 2016, 13:45 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 13:45 WIB
menhan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Menhan Kerajaan Swedia Carl Andrers Peter Hultqvist menyepakati kerja sama di bidang pertahanan di Gedung Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Menhan Kerajaan Swedia Carl Andrers Peter Hultqvist di Gedung Kementerian Pertahanan RI. Pertemuan tersebut dalam rangka penandatanganan naskah Defence Cooperation Agreement (DCA) atau Persetujuan Kerja Sama Pertahanan antara Indonesia dan Swedia.

Acara tersebut diawali dengan upacara jajar kehormatan oleh Menhan RI yang didampingi sejumlah pejabat Eselon l dan II Kementerian Pertahanan (Kemhan). Karpet merah berbentuk segitiga digelar di lapangan depan Gedung Kemhan RI sebagai prosesi langkah kaki Menhan Kerajaan Swedia.

Usai upacara, kedua pihak langsung memasuki Aula Jenderal Soedirman untuk menandatangani DCA. Ryamizard mengatakan, melalui penandatanganan tersebut, kedua negara ingin meningkatkan dan memperkuat hubungan bilateral yang ada.

Hal itu dilakukan melalui kegiatan kerja sama di bidang pertahanan. Kedua pihak juga tentunya mesti menghormati kedaulatan dan integritas wilayah antarnegara.

"Persetujuan ini memberikan kerangka umum untuk mendorong kerja sama bilateral di bidang pertahanan. Termasuk kerja sama antarmiliter berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, timbal balik, dan saling menguntungkan," tutur Ryamizard di Gedung Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

Dia menjelaskan, ruang lingkup dari kerja sama itu mencakup soal pertukaran informasi yang menjadi kepentingan bersama. Termasuk juga aspek politik-militer dan isu keamanan maritim internasional.

"Kemudian pertukaran informasi dan praktik terbaik, serta memajukan kerja sama antar-instansi masing-masing pihak di bidang penelitian dan pengembangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta lembaga terkait lainnya," jelas Ryamizard.

Pertukaran Informasi

Kemudian, lanjut Ryamizard, tidak ketinggalan terkait pengembangan kerja sama dan pertukaran pengalaman di bidang dukungan logistik dan pemeliharaan.

"Juga pengembangan dan peningkatan pelatihan dan pendidikan di bidang pertahanan dan militer pada semua tingkatan, termasuk personel sipil pada Kementerian Pertahanan," beber mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.

"Terakhir pengembangan kegiatan yang mengarah pada kerja sama dalam kedokteran militer dan pelayanan kesehatan militer," terang Ryamizard.

Menhan Kerajaan Swedia Carl Andrers Peter Hultqvist menambahkan, pihaknya sangat senang dengan adanya penandatanganan kerja sama kedua negara.

"Kerja sama Indonesia-Swedia ini sebenarnya sudah lama. Tapi penandatanganan ini memperdalam ke depannya kerja sama pertahanan kita," ujar Carl Andrers.

Dia menyebut, memang beberapa kesepakatan yang tertuang dalam naskah persetujuan itu termasuk soal pertukaran informasi. Serta upaya dukungan perlawanan negara terhadap terorisme.

"Terkait potensi teroris itu ancaman kita bersama. Untuk itu sangat penting kerja sama. Perlu juga kerja sama dengan negara-negara lain secara bilateral untuk mencegah hal itu. Dalam hal ini kita memiliki kondisi yang sama dengan pemerintahan Indonesia," pungkas Carl Andrers.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya