Liputan6.com, Tangerang - Tiga jasad terduga teroris masih terkapar di dalam kamar kontrakan. Tubuh mereka diterjang peluru polisi.
Dalam keadaan bersimbah darah, jasad-jasad itu masih dibiarkan petugas. Sebab, masih ada beberapa ransel lainnya yang masih belum diperiksa polisi.
Baca Juga
"Masih disterilisasi oleh penjinak bom, masih ada beberapa ransel lagi yang masih belum diketahui isinya," ujar Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di tempat kejadian perkara (TKP), Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Rabu (21/12/2016).
Advertisement
Menurut Tito, hingga kini baru tiga bom yang sudah ditemukan petugas. Tiga bom aktif itu ditaruh di dalam tas ransel.
"Ada tiga bom pipa di dalam ransel, masih ada ransel lainnya," tegas Tito.
Tak hanya bom, polisi juga menemukan satu revolver yang digunakan para terduga teroris. Revolver itu digunakan oleh mereka untuk melawan petugas.
"Satu bom aktif dilempar ke arah petugas, terpaksa petugas melakukan tindakan tegas, sehingga tiga orang tertembak, karena mereka membahayakan nyawa petugas," lanjut Tito.
Tiga jenazah terduga teroris itu belum dievakuasi, sebab petugas masih melakukan sterilisasi. Pantuan Liputan6.com di lokasi, pada pukul 14.00 WIB, dua mobil Elf milik tim Gegana masuk ke TKP. Di dalamnya ada beberapa petugas berpakaian antibom, rompi antipeluru, dan helmet.
Dalam waktu yang bersamaan, polisi juga menangkap dua terduga teroris lainnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
"Di Tangsel totalnya ada empat orang, satu hidup, tiga tertembak. Sumut dan Payakumbuh ada dua pelaku, mereka tak melakukan perlawanan," ucap Tito.