Kesaksian Korban Selamat Terbakarnya Kapal Zahro Expres

Korban selamat terbakarnya kapal Zahro Ekspres ini sempat terombang-ambing di lautan selama 20 menit.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Jan 2017, 13:43 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2017, 13:43 WIB
Kebakaran Kapal di Muara Baru
(@beritakebakaran)

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Aldi Munaldi untuk mengajak liburan keluarganya ke Pulau Tidung kandas di perairan pulau Bidadari. Kapal yang ia tumpangi tersebut terbakar di perairan dekat Kepulauan Seribu.

Dia menuturkan, kapal terbakar KM Zahro Ekspres ini memiliki dua lantai. Saat sekitar 20 menit kapal berlayar, tragedi itu terjadi.

"(Terbakar) dari ruang mesin belakang. Tiba-tiba ada asap hitam, Kita enggak bisa bernapas lagi. Tiba-tiba api membesar. Ada yang terjun duluan," ujar Aldi di RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara, Minggu (1/1/2016).

Menurut Aldi, orang pertama terjun adalah petugas mesin kapal. Para penumpang yang melihat itu langsung mulai panik dan ikut terjun ke laut.

"Panik, orang menyelamatkan keluarga masing-masing. Orang-orang teriak loncat, loncat!" kata dia.

Para penumpang yang terjun, lanjut Aldi, sebagian mengenakan lifejacket. Namun ada juga yang tidak mengenakannya.

"Ada yang pakai pelampung kotak, ada yang pakai jaket. Waktu semua sudah turun, kita menjauh, kapal meledak," jelas dia.

Dalam kejadian itu, semua keluarga Aldi dalam keadaan selamat. Hanya ibunya yang mengalami luka bakar. Istri dan dua adiknya juga selamat.

"Anak saya yang umur setahun selamat, saya gendong," ucap Aldi.

Kemampuan Aldi berenang menyelamatkan ia dan anaknya, M Habibi, dari maut. Dirinya bahkan terombang ambing di lautan selama 20 menit setelah lompat dari kapal terbakar tersebut.

"Mau liburan, kok jadi gini. Kami terombang-ambing 20 menit di laut sebelum kapal nelayan dan kebersihan datang menolong," ujar Aldi.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya