4 Perampok Sadis Pulomas Sempat Saweran Sebelum Beraksi

Uang yang terkumpul sebesar Rp 4 juta itu digunakan untuk operasional, seperti makan dan menyewa kendaraan untuk beraksi.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 02 Jan 2017, 19:58 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2017, 19:58 WIB
20170101-Ridwan-Sitorus-FF1
Tersangka kasus perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, Ridwan Sitorus tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah, Minggu (1/1). Ia ditangkap oleh aparat gabungan di sebuah pul bus di Medan, Sumatera Utara. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Empat komplotan perampok sadis di Pulomas, Jakarta Timur pimpinan Ramlan Butarbutar telah ditangkap aparat Polda Metro Jaya. Sebelum beraksi di Pulomas, komplotan bandit itu ternyata telah merampok di dua lokasi lain dalam kurun waktu sepekan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, para pelaku merupakan residivis dalam kasus yang sama. Mereka kemudian membuat kelompok baru sejak sekitar sebulan terakhir di bawah pimpinan Ramlan Butarbutar.

"Empat orang kelompok ini sudah melakukan perampokan sebanyak tiga kali selama seminggu. Di Pulomas kemarin itu yang ketiga," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/1/2017).

Ridwan Sitorus alias Ius Pane alias Marihot Sitorus adalah pelaku yang ditangkap paling akhir. Ius Pane ditangkap di Medan, Sumatera Utara pada Minggu 1 Januari 2017 setelah beberapa hari jadi buronan polisi.

Ius Pane sendiri baru bebas dari Lapas Tangerang pada November 2016. Ia kemudian direkrut oleh Ramlan dan kembali merampok di tiga lokasi sebelum akhirnya kembali berurusan dengan polisi.

"Untuk kegiatan perampokan ini ada urunan (saweran), dari empat orang masing-masing sebesar Rp 1 juta," kata Argo.

Uang yang terkumpul sebesar Rp 4 juta itu digunakan untuk operasional, seperti makan dan menyewa kendaraan untuk beraksi. Mereka berkumpul di kawasan Bekasi, Jawa Barat sebelum beraksi di rumah Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Jakarta Timur itu.

"Mereka pagi-pagi berangkat dari Bekasi kemudian jalan ke Pulomas dan melihat peluang selanjutnya melancarkan aksi," tandas Argo.

Sebelumnya, 11 orang disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa kemarin. Enam orang tewas dan lima luka-luka dalam peristiwa yang baru diketahui pada Selasa 27 Desember pagi itu.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono (59) serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara lima korban selamat yakni, anak korban bernama Zanette Kalila Azaria (13), serta empat asisten rumah tangga bernama Emi (41), Fitriani (23), Santi (22), dan Windy (23).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya