Evakuasi Korban Tangga Roboh Apartemen Bekasi Berlanjut Hari Ini

Pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab runtuhnya tangga darurat apartemen di Bekasi ini.

oleh Fernando Purba diperbarui 05 Jan 2017, 07:42 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 07:42 WIB

Liputan6.com, Jakarta Proses evakuasi korban reruntuhan tangga darurat di Apartemen Kamala Lagoon, Bekasi, dihentikan sementara. Hal ini diungkapkan Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama yang didampingi Kepala Damkar Kota Bekasi Tedi Hafni Tresnadi.

"Kami menginfomasi kan, malam (pukul 22.00 WIB), kita stop sementara dan akan kita lanjutkan esok pagi (Kamis 5 Januari 2017), pada pukul 07.30 WIB. Proses evakuasi sejak tadi malam, hingga saat ini belum menghasilkan hasil yang positif atau belum menemukan korban," kata Bayu di lokasi, Rabu 4 Januari 2017.

Ia beralasan, penghentian evakuasi korban tangga apartemen sementara itu berdasarkan pertimbangan dari berbagai aspek. Antara lain karena kondisi telah larut malam dan sumber daya manusia yang cukup lelah.

"Memang ini menyangkut jiwa tetapi kami harus realistis, sumber daya kita sejak semalam telah bertugas, dan kita juga perlu memperhatikan keselamatan petugas," jelasnya.

Ia menambahkan, proses evakuasi berlangsung panjang lantaran sulitnya kondisi tempat kejadian perkara. Ini karena reruntuhan tangga darurat berbahan beton yang menimbun korban mencapai ketinggian 12 meter.

"Reruntuhan itu sampai ke lantai 4 atau setinggi 12 meter. Sedangkan puing reruntuhan yang sudah diangkat sekitar 4-5 meter, jadi masih sisa setinggi 7 meter lagi. Tangga itu pun tidak tergabung dalam konstruksi," jelas Bayu.

Dia menambahkan, timbunan puing yang menghimpit korban harus dievakuasi tanpa menggunakan alat berat. Karena begitu sempitnya ruangan tangga darurat yang roboh tersebut. Proses evakuasi dilakukan dengan cara mengangkat setiap reruntuhan secara satu per satu dengan menggunakan crane.

"Reruntuhan itu harus diangkat dari lantai bawah dan diangkat ke atas, di lantai 42 dengan memakai crane. Cukup sulit, karena ruangan tangga darurat hanya berukuran 6 X 2,5 meter² dan material yang jatuh terbuat dari besi yang besar dan beton," ucap Bayu.

Sedangkan itu, saat ditanya kondisi keselamatan korban yang tertimbun ambruknya tangga darurat apartemen itu, Bayu tidak mau berandai-andai. Petugas gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Damkar dan Basarnas hanya bisa bekerja maksimal.

"Untuk kondisi korban, kita tidak ingin mendahulukan Tuhan. Namun melihat kondisi korban yang tertimbun selama 16 jam, secara medis kecil," jelas dia.

Pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan penyebab runtuhnya tangga darurat tersebut. Pihaknya masih fokus dan memprioritaskan proses evakuasi terlebih dahulu.

Sementara Kepala Damkar Kota Bekasi, Tedi Hafni Tresnadi mengungkapkan pihaknya menerjunkan 120 petugas gabungan untuk proses evakuasi ini. Para personel itu dibantu dengan peralatan canggih.

"Tadi kita juga dibantu dengan alat deteksi pencari orang dari Damkar DKI. Alatnya mencari panas tubuh seseorang, tapi tidak tembus, korban belum dapat dideteksi. Karena tebalnya beton," jelas dia.

Tangga darurat di proyek Apartemen Grand Kamala Lagoon, Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, mendadak roboh pada Rabu 4 Januari 2017 sekitar pukul 03.00 WIB.

Atas kecelakaan kerja itu, seorang pekerja, Fajar Sidiq (21), warga Tasikmalaya, terjebak di basement akibat tertimpa dan tertutup reruntuhan material preecast (tangga darurat) yang jatuh saat dipasang dari lantai 32 ke lantai 33 gedung tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya