Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Senegal memesan pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI). Pesawat itu telah tiba di Pusat Airforce Senegal, Dakar, setelah menempuh perjalanan panjang selama 11 hari dengan jarak lebih dari 16.000 km, pada Jumat 6 Januari 2017 pukul 14.15 waktu setempat.
CN 235 220M Multi Purpose merupakan pesawat kedua pesanan Pemerintah Senegal yang telah ditunggu-tunggu sejak Oktober 2016.
"Pesawat tiba bersama 15 kru yang terdiri atas empat pilot, salah satunya adalah WN Senegal, satu flight test engineer, dan 10Â mechanic," ujar Pelaksana Fungsi Ekonom KBRI Dakar-Senegal, Rahmat Azhari, Minggu (8/1/2017).
Advertisement
Menurut dia, kedatangan pesawat yang dipiloti Kapten Esther Gayatri Saleh tersebut disambut Dubes RI Dakar Mansyur Pangeran beserta Staf, Jenderal Birame Diop, Chief of Senegalese Air Force Pierre Baudechon, Regional Manager AD Trade Belgium dan perwakilan dari PT DI serta Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) yang sehari sebelumnya telah tiba di Dakar.
Seperti dilansir Antara, Jenderal Birame mengaku sangat senang dengan datangnya pesawat CN-235 tersebut. Sebab, pesawat ini telah lama ditunggu untuk memperkuat armada angkatan udaranya. Ia juga menyampaikan kesan baiknya selama kunjungannya ke Indonesia saat menghadiri serah terima pesawat dari PT DI kepada AD Trade Belgium, dan pelepasan ferry flight CN-235 dari Bandung pada 27 Desember 2016.
Dubes Indonesia untuk Dakar, Mansyur Pangeran mengatakan, kedatangan pesawat CN-235 di Dakar merupakan kebanggaan sebagai hasil karya anak bangsa yang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu memproduksi dan bersaing di bidang teklogi kedirgantaraan. Kedatangan CN-235 tersebut dapat dijadikan contoh dalam mempromosikan produk PT DI ke tujuh negara-negara rangkapan KBRI Dakar lainnya yaitu Gambia, Guinea, Guinea Bissau, Mali, Pantai Gading,Sierra Leone dan Cabo Verde.
Rencananya Senegal akan membeli satu lagi pesawat CN-235 yang akan digunakan untuk kepentingan armada Angkatan Lautnya. Sesuai jadwal, pesawat itu akan tiba di Dakar pada 2018.
Di antara negara rangkapan yang telah menyatakan keinginannya membeli pesawat CN-235 produsksi PT DI, ungkap Mansyur, adalah Republik Guinea. Hal itu telah disampaikan langsung oleh Presiden Alpha Conde kepada Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Indonesia pada Agustus 2016.
Pesawat CN-235 ini diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 27 Desember menuju Dakar, Senegal mengambil rute ferry flight Medan, Colombo (Sri Lanka), Maldives, Karachi (Pakistan), Riyadh (Arab Saudi), Khartoum (Sudan), Ndjamena (Chad), Ouagadougou (Burkina Faso), dan Dakar.