Perkuat Poros Maritim, TNI AU Benahi Alutsista dan Tambah Radar

KSAU TNI AU berencana menambah jumlah radar sebanyak 12 unit agar pesawat asing yang masuk ke wilayah Indonesia dapat segera terdeteksi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 27 Jan 2017, 18:41 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 18:41 WIB
20170120-Panglima TNI Pimpin Sertijab KASAU Hadi Tjahjanto-Jakarta
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (tengah) bersama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Agus Supriatna bersalam komando usai serah terima jabatan KSAU di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (20/1). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggandeng Kementerian Pertahanan untuk membangun kekuatan sistem TNI AU. Kekuatan itu diupayakan melalui pembenahan sistem pendidikan hingga alutsista.

Hadi mengatakan, saat ini TNI AU sedang menunggu pengganti Pesawat F5 yang rencananya diganti dengan pesawat generasi 4,5. Dia juga berencana meningkatkan kapasitas T50 dengan dilengkapi radar dan persenjataan.

"Dengan hal itu kehadiran kami dari Sabang sampai Merauke bisa dilaksanakan," ujar Hadi di Yogyakarta, Kamis 26 Januari 2017.

Hadi juga berencana menambah jumlah radar sebanyak 12 unit. Saat ini, jumlah radar itu sebanyak 20 buah. Penambahan radar ini merupakan jumlah minimal dan belum mencapai ideal.

Ia berharap melalui penambahan radar, pesawat asing yang masuk ke wilayah Indonesia dapat segera terdeteksi semua.

Hadi mengungkapkan dalam rapat pimpinan beberapa waktu lalu sempat dibahas penambahan personel untuk radar yang mengarah ke negara tetangga. Tujuannya, agar semua radar bisa beroperasi 24 jam.

Saat ini radar beroperasi secara bergiliran selama 18 jam. Meskipun demikian, ia memastikan setiap wilayah pasti ada radar yang menyala dan beroperasi.

"Kami mendukung program dunia poros maritim dunia, kita amankan wilayah, dengan alutsista yang ada, maka tidak ada negara yang masuk tanpa izin," ucap Hadi.

Untuk merealisasikan alutsista TNI AU, perlu pembangunan sistem pengadaan barang dan alutsista secara transparan. Selain alutsista, sistem manajemen pelatihan penerbang juga dibenahi guna mengurangi kecelakaan pesawat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya