Ahok Sebut Kasus Ma'ruf Amin Besar Karena Lawan Politiknya

Maka menurut Ahok yang perlu minta maaf adalah jubir pasangan calon yang mengadu domba.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Feb 2017, 15:38 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2017, 15:38 WIB
20161122- Begini Wajah Ahok Usai Diperiksa Bareskrim- Jakarta- Johan Tallo
Usai diperiksa Bareskrim, Ahok terlihat hanya berdiri di belakang Ketua Tim Kuasa Hukum Sirra Prayuna, Jakarta, Selasa (22/11). Selama konferensi pers, muka Ahok terlihat masam dan dia terlihat serius. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan tidak harus meminta maaf pada Ketua MUI Ma'ruf Amin terkait kesaksian di sidang kedelapan kasus dugaan penistaan agama.

Menurut Ahok, yang membuat masalah ini besar adalah lawan politiknya.

"Aku enggak ngerti kenapa kita yang minta maaf. Itu yang penghasut yang adu domba kan jubir, memang kita ada apa? nggak ada apa-apa kok. Bingung gue," ujar Ahok di Kawasan Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017).

Lantaran merasa menghormati Ma'ruf Amin dan yang membesarkan masalah adalah jubir paslon lain, maka menurut Ahok yang perlu minta maaf adalah jubir pasangan calon yang mengadu domba.

"Makanya yang harus meredakan suasana itu yang adu domba itu," kata Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengatakan tak pernah berencana melaporkan Ma'ruf Amin. "Ngaco (kabar laporkan Ma'ruf). Yang saya mau laporkan itu saksi pelapor," ujar Ahok.

Dia menegaskan, tidak mungkin melaporkan Ma'ruf yang merupakan salah satu tokoh sentral di NU saat ini. Apalagi selama ini dirinya banyak didukung oleh para tokoh NU untuk tetap maju di Pilkada.

"Ini politik pilkada jadi sadis. Ini orangtua, Pak Kiai NU lagi. NU belain saya. Dalam sidang dijelaskan Pak Kiai dipanggil saksi. (Yang dilaporkan) Saksi pelapor, Kiai Ma'ruf bukan saksi pelapor dan fakta," kata Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya