Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Purnawirawan Penegak Hukum Narkotika Indonesia atau AP2HNI ikut menyoroti peredaran narkotika yang terpantau masih terus masuk ke Indonesia. Perkumpulan yang anggotanya terdiri dari mantan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Narkotika Mabes Polri itu siap turut serta berantas narkoba.
Ketua Dewan Pembina AP2HN, Komjen Purnawirawan Gories Mere mengatakan, perkumpulan itu memang sengaja dibentuk dalam rangka partisipasi ke masyarakat untuk memberantas peredaran narkotika di Indonesia.
Baca Juga
"Kami semua di sini membentuk satu organisasi yang di dalamnya terdiri dari pensiunan BNN dan Polri yang pernah bertugas di Direktorat Narkoba," tutur Gories dalam acara Pelatihan Kader Narkoba Nasional di kawasan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (7/2/2017).
Advertisement
Gories menyampaikan, pihaknya akan berpartisipasi membantu negara memberantas narkotika, khususnya BNN. Salah satunya dengan turut memberikan penyuluhan di bidang pendidikan dan kampanye antinarkotika di masyarakat.
"Untuk saat ini, kami memberikan pelatihan bagi kader yang nantinya bisa disampaikan ke masyarakat," jelas dia.
Organisasi yang berdiri sejak tahun 2012 itu juga akan memberi masukan kepada para penyidik dari instansi pemerintahan yang berkutat dalam pemberantasan narkoba. Dengan pengalaman dan ilmu yang mereka miliki, diharapkan bisa menjadi masukan.
"Kami siap membekali petugas di bidang investigasi. Intinya kami membantu penyidik-penyidik BNN maupun di Direktorat Narkotika," terang Gories.
Ketua Umum AP2HN, Irjen Purnawirawan Indradi Thanos menambahkan, langkah itu sebenarnya sudah aktif sejak 2013 silam. Pihaknya menyiapkan griya anti-narkoba sebagai pusat informasi bagi masyarakat.
"Selama ini informasi dan bahaya narkotika masih terbilang minim, makanya kami gerakkan hal tersebut," kata Indradi.
Melalui griya anti-narkoba itu, ditampilkan berbagai macam narkotika dan dampak bagi penggunanya. Tentunya pengetahuan tersebut dapat meningkatkan sikap penolakan terhadap narkoba dalam diri setiap generasi bangsa.
"Dengan menggugah hati mereka agar tidak menggunakan narkotika, pastinya akan tertanam di jiwanya akan bahaya narkotika," pungkas Indradi.