Liputan6.com, Jakarta - Film Bid'ah Cinta membawa angin segar bagi dunia perfilman Indonesia dalam menopang makna persatuan dan kebhinekaan Indonesia. Film ini mendapat banyak pijian karena menceritakan tentang betapa keberagaman bisa bersatu dalam wadah nasionalisme Indonesia.
"Film Bid'ah Cinta ini memberi banyak inspirasi tentang makna keberagaman, dan sangat bagus untuk ditonton," ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto usai nonton bareng film Bid'ah Cinta di XXI Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (25/3/2017) sore.
Baca Juga
Sedianya, Megawati dan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid memang akan nonton bareng film tersebut. Tetapi karena ada suatu kendala, kedua tokoh perempuan Indonesia itu batal hadir untuk nonton bareng.
Advertisement
Hasto menjelaskan, Film Bi'ah Cinta ini adalah kreasi anak-anak bangsa Indonesia yang memiliki nilai seni dan jalan cerita yang sangat bagus. Banyak inspirasi dan pelajaran yang bisa diambil dari film ini.
"Saya mencari inspirasi. Film ini sangat bagus dan memberi inspirasi bagi siapa pun yang menontonnya," ujar Hasto.
"Saya berterimakasih atas undangan dari Nurcholis Madjid Society karena saya bisa menarik inspirasi dari film ini," jelasnya.
Sementara itu, Djarot Syaiful Hidayat yang ikut dalam nobar mengatakan, film ini menyampaikan banyak makna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Patut diapresiasi betapa bagusnya kreativitas dan pikiran-pikiran anak bangsa Indonesia yang mampu dituangkan dalam film Bid'ah Cinta.
"Kami sangat mendukung seni dan bahasa seni yang disampaikan melalui karya film ini. Teruslah berkereasi," ujar Djarot.
Sebagai gambaran, dalam film Bid'ah Cinta menceritakan bagaimana cinta antara Khalida dan Kamal yang terbentur perbedaah pemahaman keagamaan. Kedua orang tuanya juga kemudian ikut terlibat dalam ketegangan tersebut, bahkan hingga merembet ke komunitas masyarakat. Namun pada akhirnya, ada pemahaman dan suatu kesepakatan agar perbedaan itu tidak menjadi ketegangan dan justru dapat saling menghormati.