Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua-Maluku untuk Lawan Hoaks di Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan bertema 'Lawan Hoaks di Media Sosial' untuk anak muda Papua-Maluku.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2023, 23:52 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2023, 22:40 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan bertema 'Lawan Hoaks di Media Sosial' untuk anak muda Papua-Maluku.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan bertema 'Lawan Hoaks di Media Sosial' untuk anak muda Papua-Maluku. (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial (medsos) yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Kali ini tema yang diusung 'Lawan Hoaks di Media Sosial' yang dilaksanakan pada Sabtu (29/7/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah mereka. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 400 peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari Madrasah Aliyah Negeri Fak-Fak.

Salah satu narasumber yang hadir adalah Pegiat Literasi Sophie Tobelly yang memberikan materi pertama mengenai keamanan digital.

"Kekuatan dan kelemahan internet salah satunya adalah mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Manfaat yang kita rasakan dengan adanya internet di sekitar kita antara lain lebih mudah mengakses segala informasiyang ingin kita miliki. Namun, bahayanya dari internet misalnya cyberbullying, hoaks, porn cyber, dan masih banyak lagi," ujar Sophie melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/7/2023).

Dia menjelaskan, berita hoaks memiliki ciri-ciri, seperti sumber tidak jelas, isi informasi tidak berimbang dan cenderung menyudutkan pihak tertentu.

"Lalu seringkali bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul dan pengertiannya provokatif, dan visual terlampirnya bersifat manipulatif," jelas Sophie.

 

Pentingnya Jaga Keamanan

Banner Tangkal Hoaks dan Kampanye Hitam Pemilu 2019
Banner Tangkal Hoaks dan Kampanye Hitam Pemilu 2019. (Liputan6.com/Triyasni)

Pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai kecakapan digital dari Pegiat Literasi Fajar Sidik.

"Keamanan dalam media digital, berarti sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia," ucap dia.

Fajar menegaskan, tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital.

"Yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sebisa mungkin. Keamanan di dunia digital berbanding terbalik dengan kemudahan, akan agak ribet sedikit menyebabkan kita lebih aman dalam bersosialisasi di media digital," tegas Fajar.

 

Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

Sudah Tahukan Kamu Netiquette Medsos?
Ilustrasi sosial media. (via: qureta.com)

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

 

Status Literasi Digital Indonesia

Tidak Mencurigai Aktivitas Pasangan di Media Sosial
Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

Diteruskan dengan sambutan oleh Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Atas Mansur Ali yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku dan Sekitarnya.

"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Barat membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," ujar Mansur.

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya