Melongok Kedai Kopi Legendaris di Kawasan Glodok

Kedai kopi legendaris ini sudah berdiri dari zaman Belanda, tepatnya pada 1927.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Mei 2017, 18:22 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 18:22 WIB
Kopi
Suasana di kedai kopi legendaris kawasan Glodok, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Kopi menjadi minuman wajib bagi sebagian orang. Ada yang meminum kopi untuk menghilangkan rasa kantuk, ada pula yang menjadikannya minuman favorit. Tak bisa dielakkan, jika kandungan kafein dari kopi memberikan rasa nikmat tersendiri pagi pecintanya.

Dari sekian banyak kedai kopi di DKI Jakarta, ada satu kedai kopi yang sangat fenomenal, yaitu kedai kopi 'Es Tak Kie' di Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat. Tempatnya memang berada di kawasan Pecinan.

Mungkin bagi sebagian warga Jakarta, kedai kopi ini sudah tak asing lagi di telinga. Sebab, kedai ini sudah berdiri dari zaman Belanda, tepatnya pada 1927.

Jangan Anda bayangkan gerai kopi ini seperti yang ditemukan di mal atau di tempat yang memiliki AC, Wi-Fi, hiasan khas anak muda, dan lainnya. Kedai kopi ini jauh dari kesan itu.

Kedai kopi Es Tak Kie ini sangat sederhana sekali, yang ada hanyalah kipas angin, meja dan kursi sederhana, dan pelayan yang ramah. Bahkan jika Anda ingin mencoba kopi ini, harus masuk terlebih dulu ke Gang Gloria. Gang sempit yang sangat ramai di dalamnya.

Berbagai macam makanan Indonesia dan Pecinan banyak dijajakan di gang tersebut. Nah, Kedai Kopi Es Tak Kie ini tempatnya sekitar 100 meter dari gang tersebut, tepat di sebelah kanan.

Pemilik Kedai Kopi Es Tak Kie mengatakan, kedai kopi ini adalah usaha turunan dari keluarganya sejak dibuka 90 tahun lalu. Cita rasa yang berbeda dari kedai kopi modern lainnya, karena sang pemilik yang bernama Awkane ini, memiliki resep tersendiri untuk meracik kopi sehingga ramai peminat.

"Saya mengikuti apa yang kata kakek saya bilang, di sini memang dasar kopinya adalah kopi Lampung, tapi kita mix (campur) dengan kopi Lampung juga yang jenisnya berbeda. Ada 5 item (jenis kopi) yang saya pakai," kata Awkane kepada Liputan6.com di Jakarta Barat, Kamis (11/5/2017).

Pengunjung kedai kopi ini beragam, dari warga biasa hingga warga negara asing (WNA). Karena hari ini perayaan Waisak, banyak warga keturunan Tionghoa berkunjung ke kedai ini untuk menikmati segelas kopi.

Pantauan Liputan6.com, pengunjung kedai kopi ini didominasi warga Tionghoa yang sedang merayakan Hari Raya Waisak. Selain itu, yang membuat berbeda, kedai kopi hanya buka dari pukul 07.00-14.00 WIB. Soal jam buka, sang pemilik memiliki alasan tersendiri.

"Kami kan sudah pada tua, jadi enggak sanggup kalau sampai malam. Di sini kalau malam juga sepi," pungkas Awkane.

Kopi Legendaris

Ternyata, Kopi Es Tak Kie ini memang benar-benar terkenal hingga ke luar Jakarta. Buktinya, Eno (24), pengunjung kedai kopi ini datang dari Kota Garut, Jawa Barat untuk bisa menikmati minuman tersebut.

"Kopinya sangat legend karena kan sudah lama berdiri juga ya. Boleh dikatakan taste-nya unik, bersejarah, dan fenomenal," cerita Eno.

Juli (27) juga merasakan hal sama. Warga asli Jakarta ini mengaku kali pertamanya datang ke kedai kopi ini. Namun dia merasa kedai ini memiliki rasa berbeda dibanding lainnya. "Saya penasaran sama tempatnya, pas ke sini atmosfernya berbeda," tandas Juli.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya