Liputan6.com, Jakarta - Ratusan simpatisan dan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggelar doa bersama sambil menyalakan lilin di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Massa yang datang kebanyakan mengenakan pakaian merah dan putih.
Pantauan Liputan6.com, Minggu (14/5/2017) malam, masa berkumpul di dekat tugu Waduk Pluit. Setelah berkumpul, massa pun langsung menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, mereka menggelar doa bersama dan membagi api untuk menyalakan lilin yang dibawa simpatisan lain yang baru datang.
Baca Juga
"Bebaskan Ahok. Bebaskan Ahok," teriak massa.
Advertisement
Tapi gelaran doa bersama sambil menyalakan lilin itu tidak berlangsung lama. Pihak kepolisian setempat mengambil sikap tegas dan langsung membubarkan masa.
Alasannya ratusan masa yang menggelar doa dan nyala lilin bersama itu tidak memiliki izin untuk menggelar kegiatan di ruang terbuka.
"Mohon maaf ya semuanya demi kepentingan bersama ini tidak boleh dan tidak diizinkan. Kita mengamankan Kegiatan massa sesuai aturan saja hanya sampai pukul 18.00 WIB ya," kata Kapolsek Penjaringan Kompol Bismo Teguh di lokasi.
Mendengar imbauan polisi, pelan-pelan masa pun berangsur meninggalkan Waduk Pluit. Tapi sebagian masa meminta waktu untuk kembali berdoa demi persatuan bangsa. Permintaan itu dikabulkan namun hanya diberi waktu singkat. Hanya 3 menit. Kesempatan itu langsung dimanfaatkan oleh masa dengan berdoa.
"Oke ya dari rekan-rekan yang menyampaikan aspirasi dan menyalakan lilin 3 menit sambil berdoa dan kami ucapkan terima kasih," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Dwiyono di lokasi.
Dia melanjutkan, sementara ini anggota Polres Jakarta Utara dan Polsek Penjaringan masih berjaga di lokasi untuk memastikan bahwa kondisi di Waduk Pluit aman dan kegiatan nyala lilin untuk Ahok juga dihentikan.
"Ya berjaga ada sekitar 200 Personel. Memang sudah tugas kita untuk mengamankan," ujar Dwiyono.