Solusi Djarot Saiful Atasi Kenaikan Harga Jelang Ramadan 2017

Menurut Djarot, penyebab naiknya pangan jelang Ramadan karena adanya pedagang nakal yang menimbun dan memainkan harga sepihak.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Mei 2017, 17:29 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 17:29 WIB
Delvira Chaerani Hutabarat/Liputan6.com
Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau persediaan pangan jelang Ramadan... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengecek kesiapan pangan, sekaligus mengingatkan kestabilan harga jelang Ramadan di Food Station Tjipinang Jaya, Pulogadung, Jakarta Timur.

Menurut Djarot, penyebab naiknya pangan jelang Ramadan karena adanya pedagang nakal yang menimbun dan memainkan harga sepihak. Sebagai solusi, Djarot menyatakan perlunya transaksi nontunai seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan Kartu Jakarta Lansia (KJL).

"KJP nontunai. Petugas PPSU (gajinya) nontunai lewat Bank DKI. Dengan begitu, beras subsidi akan tepat sasaran karena enggak lewat tengkulak. Kita harap jelang puasa, inflasi (di Jakarta) enggak tinggi. Kita fokus stabilitas harga, karena jelang puasa biasanya harga naik," ujar Djarot, Jakarta Timur, Rabu (17/5/2017).

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah bekerja sama dengan polisi untuk menindak pengusaha yang menimbun stok pangan.

"Kita juga kerja sama supaya kalau ketahuan menimbun kita laporkan, biar ditangkap. Bisanya kan menimbun beras, gula, daging, minyak," ucap Djarot.

Untuk menstabilkan harga bumbu dapur seperti bawang merah, Djarot akan membeli langsung ke petani saat panen raya.

"Sekarang lagi panen raya. Makanya kita suruh mereka beli pas panen ke petaninya. Harga bisa Rp 4.500 per kilo. Makanya kita bikin gudang. Pas panen raya pemerintah harus intervensi, supaya petani bisa untung," ucap Djarot.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya