Gubernur Maluku Klaim Wilayahnya Aman dari ISIS

Namun, Gubernur Maluku meminta masukan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2017, 13:33 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2017, 13:33 WIB
Said Assegaf
Gubernur Maluku Said Assagaff.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Maluku, Said Assagaff menyatakan Bupati Buru Selatan (Bursel) Tagop Sudarsono Soulissa belum melaporkan adanya warga di kabupaten itu yang diduga terlibat dengan organisasi militan ISIS.

"Bupati Bursel belum melaporkan indikasi tersebut. Hanya saja, langkah antisipasi telah dilakukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku," ujar Said seperti dikutip dari Antara, Minggu (4/6/2017).

Dia merujuk Wagub Maluku Zeth Sahuburua yang telah menggelar rapat koordinasi (rakor) di Ambon pada 30 Mei 2017 secara tertutup. Pertemuan itu melibatkan unsur Polri, TNI, dan tokoh agama guna membahas keterlibatan semua pihak dalam upaya memberantas terorisme, menyusul kehadiran ISIS di Marawi, Mindanao, Filipina yang lokasinya bertetangga dengan wilayah Maluku.

"Maluku sampai saat ini masih dalam kondisi aman. Namun, perlu adanya masukan dari berbagai instansi guna penanggulangan dan langkah-langkah apa yang diambil dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme," ujar Said.

Sementara itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara menegaskan telah menyelidiki adanya indikasi oknum warga di Kabupaten Bursel yang diduga terlibat organisasi ISIS.

"Itu sedang dalam proses penyelidikan oleh Polres Buru, makanya kita akan memantau perkembangannya," kata dia.

Namun, dia mengakui sejauh ini belum ada laporan resmi terkait dugaan yang dimaksud. "Tetapi sudah ada langkah antisipasi, termasuk langkah penyelidikan yang sementara dilaksanakan Polres Buru," tandas Deden.

Sedangkan, Kabid Humas Polda Maluku AKBP Richard Tatuh mengimbau setiap kepala daerah yang mencurigai ada oknum warganya yang diduga terlibat atau menggabungkan diri dengan ISIS sebaiknya melaporkan kepada aparat keamanan.

"Bila ada indikasi seperti itu, sebaiknya dilaporkan ke polres atau polsek dan aparat TNI untuk langkah antisipasinya agar warga tidak terganggu," jelas Deden.

Sebelumnya, Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa menyatakan akan berkoordinasi dengan Forkopimda setempat untuk membahas persoalan tersebut dan menyelidiki lebih lanjut dugaan keterlibatan oknum warga pada salah satu dusun di kabupaten tersebut.

Langkah tegas Bupati ini dimaksudkan agar organisasi yang menjadi musuh bersama masyarakat dunia ini tidak tumbuh dan berkembang di wilayah itu.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya