Polri: 16 WNI di Filipina Tak Terlibat Teror Marawi

Setyo menuturkam, keberangkatan para TKI menuju Kota Marawi, Filipina ini dilakukan secara legal.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 04 Jun 2017, 18:56 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2017, 18:56 WIB
Polisi Beberkan Temuan Terkait Ledakan di Kampung Melayu
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto memberikan keterangan pers terkait ledakan yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5). Petugas memperlihatkan foto dari barang bukti yang berhasil dikumpulkan. (Liputan6.com/Ferry Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 16 Warga Negara Indonesia (WNI) telah dipulangkan dari Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina bagian Selatan. Mereka tiba di Indonesia hari ini.

Berdasarkan hasil penyelidikan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, para WNI yang dipulangkan ini tidak terindikasi terlibat dalam kegiatan teror di Marawi.

"Mereka sudah dicek dan tidak ada kaitannya, hanya melakukan dakwah," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (4/6/2017).

Setyo menuturkan, keberangkatan para TKI menuju Filipina ini dilakukan secara legal. Tercatat 16 WNI tersebut merupakan jamaah organisasi keagamaan tertentu di Davao, Filipina.

Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, ia menambahkan, 16 WNI tersebut masih dalam pengamanan kepolisian.

"16 Orang yang sudah pulang ini jamaah tabligh yang di Davao. Awalnya mereka ada di Marawi dan ditarik ke Davao," terang dia.

Sementara masih ada 22 WNI lain yang masih berada di wilayah Marawi, Filipina. Polri bekerja sama dengan KBRI untuk Filipina serta pemerintah setempat berupaya mendeteksi keberadaan para WNI yang tersisa.

"Pemerintah Filipina sekarang mencari mereka dan mendata. Informasi yang masuk mereka klarifikasi," ucap Setyo.

Kota Marawi dilanda gejolak. Kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS sempat menguasai kota tersebut. Lantas militer Filipina bergerak, kemudian merebut kembali Marawi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya