Kapolri: Pernyataan Novel Baswedan Buat Internal Saling Curiga

Pernyataan Novel Baswedan berdampak pada citra buruk Polri serta menimbulkan situasi kurang baik antar-institusi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Jun 2017, 17:08 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2017, 17:08 WIB
Kapolri Lantik Enam Kapolda Baru
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan Sambutan saat acara pelantikan perwira tinggi kepolisian di Mabes Polri, Jakarta, Jum'at (28/4). Hari ini Kapolri resmi melantik 6 Kapolda Baru dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim masih berupaya mencari penyerang Novel Baswedan dengan air keras sekitar dua bulan lalu. Penyidik, baik dari Polri dan KPK, akan segera ke Singapura untuk meminta keterangan dari Novel.

"Kami berusaha secepat mungkin kirim tim ke sana untuk menanyakan ke Saudara Novel," kata Jenderal Tito di Gedung KPK, Senin (19/7/2017).

Tim, kata Tito, terlebih dulu akan mencari tahu apakah pernyataan Novel yang disiarkan di majalah Time yang menyebut ada jenderal polisi di balik penyerangannya adalah fakta atau hanya isu.

"Kalau itu fakta hukum, ada bukti, Polri siap. Kami akan proses hukum, melakukan penyelidikan, kita akan terbuka," tegas Tito.

Namun, bila pernyataan tersebut hanya sekadar isu, maka Tito menyayangkan pernyataan tersebut.

"Saya dari Polri selaku pimpinan Polri tentunya menyayangkannya," ujar Tito.

Sebab, pernyataan tersebut berdampak pada citra buruk Polri, serta menimbulkan situasi kurang baik antara institusi KPK dan Polri.

"Prinsip awal kami, Polri dan KPK adalah ingin bersinergi sebaik-baiknya," kata Tito.

Selain itu, Tito menambahkan, dia tidak ingin isu tersebut menjadi liar, "Dan di dalam institusi Polri sendiri saling curiga," ujar jenderal bintang empat ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya