Polisi Pastikan Penyerang Polda Sumut dari Jaringan Bahrun Naim

Kedua terduga teroris jaringan Bahrun Naim itu merupakan warga Medan, Sumatera Utara.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Jun 2017, 12:58 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2017, 12:58 WIB
Teror Polda Sumut
Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menuturkan, kepolisian sudah mengantongi identitas dua pelaku penusukan terhadap dua anggota Polda Sumatera Utara Aiptu Martua Sigalingging.

"Sudah. Yang meninggal dunia berinisial AR (30) dan yang mengalami kritis berinisial SP (47)," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2017).

Setyo menjelaskan inisial kedua orang tersebut diketahui berdasarkan sidik jari, dan mencocokkan kartu tanda penduduk elektronik, atau e-KTP.

"Jadi setelah kejadian, diambil sidik jarinya terduga pelaku. Lalu kita cek melalui sistem di e-KTP," kata dia.

Menurut jenderal bintang dua ini, terduga teroris ini tinggal di Medan. AR tinggal di Simpang Limun, sedangkan SP menempati rumah di Jalan Pelajar Ujung. Keduanya adalah pedagang kelontong.

"Masing-masing warga Medan. Berdasarkan temuan tadi ya," ujar Setyo.

Dua polisi dari kesatuan Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir E Ginting diserang dua orang tak dikenal pada Minggu pukul 03.00 WIB. Saat penyerangan, keduanya tengah berjaga di pos masuk Mapolda Sumut.

Aiptu Martua Sigalingging meninggal akibat luka tusukan di dada, leher, dan tangan. Sementara Brigadir E Ginting kritis dan tengah ditangani tim kedokteran Polda Sumut.

Sedangkan, satu dari dua pelaku yang diduga anggota jaringan teroris Bahrun Naim, tewas di lokasi, dan satu lainnya kritis. Untuk memastikan kedua pelaku merupakan jaringan Bahrun Naim, polisi masih menyelidiki.

 

Saksikan video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya