Polri Terus Selidiki Penyerangan Anggota di Mapolda Sumut

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan pihaknya bergerak cepat menelusuri teror itu yang diduga terkait Bahrun Naim.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Jun 2017, 10:25 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2017, 10:25 WIB
Bom Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Polri terus mendalami teror berupa penusukan terhadap dua anggota Polda Sumatera Utara. Akibat penusukan tersebut, satu anggota Polda Sumut di antaranya meninggal dunia.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan pihaknya bergerak cepat menelusuri jaringan pembunuh Aiptu Martua Singalingging yang diduga terkait Bahrun Naim. Bahrun Naim adalah buron teroris yang bergabung dengan ISIS di Suriah.

"Kami masih terus mendalami," ujar Setyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (25/6/2017).

Menurut dia, polisi belum mengetahui nama dua penusuk. Polda Sumut masih mengidentifikasi kedua pelaku.

"Nama belum. Dua-duanya masih diidentifikasi. Satu meninggal dunia, satu kritis," kata Setyo.

Dia juga masih belum bisa memastikan apakah kedua pelaku teror tersebut merupakan warga Sumatera Utara.

Sebelumnya, dua orang anggota Polri dari kesatuan Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalingging dan Brigadir E Ginting diserang oleh dua orang tak dikenal saat berjaga di pos masuk Mapolda Sumut sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (25/6/2017).

Dalam kejadian tersebut, Aiptu Martua Singalinging meninggal karena mendapat luka tusukan di dada, leher, dan tangan. Sementara Brigadir E Ginting kritis dan tengah ditangani oleh tim kedokteran Polda Sumut.

Sedangkan dua pelaku yang diduga merupakan jaringan teroris Bahrun Naim, satu tewas di lokasi dan satu lagi masih kritis. Namun, untuk kepastian dua pelaku merupakan jaringan Bahrun Naim, polisi masih menyelidikinya.

"Untuk jaringan sementara masih kami dalami. Karena satu (korban) masih kritis dan sedang ditindaklanjuti oleh Densus 88 Polri," kata Setyo.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya