Cerita Kang Dedi Mulyadi Ngabuburit Bareng Warga Sukabumi

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki cara tersendiri untuk menunggu waktu berbuka puasa.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 24 Jun 2017, 16:05 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2017, 16:05 WIB
Cerita Kang Dedi Mulyadi Ngabuburit Bareng Warga Sukabumi
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki cara tersendiri untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi memiliki cara tersendiri untuk menunggu waktu berbuka puasa. Salah satunya ketika hadir dalam kegiatan “Ngabuburit” di pekan ketiga ramadan di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan “Ngabuburit” yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sunda ini, diisi oleh lomba hafalan al Qur’an. Uniknya, hanya dua kategori usia yang berhak mengikuti lomba yang diselenggarakan secara spontan ini, yakni kategori anak-anak dan janda tua. Para peserta dan warga yang hadir, tampak antusias menyaksikan lomba tersebut.

Kang Dedi, sapaan akrabnya, tampak haru saat mendengar anak-anak Desa Sekarwangi melantuntan hafalan surat pendek dari al Qur’an. Keharuan tersebut membuat dirinya menitikan air mata.

“Luar biasa, anak-anak ini melantukan ayat suci dengan merdu meskipun usia mereka masih belia. Alhamdulillah,” ungkap Dedi beberapa waktu lalu di Sukabumi.

Para janda tua pun turut menambah keharuan dalam kegiatan tersebut. Dedi tampak memberikan hadiah kepada para peserta yang dinilai mampu menghafal surat pendek dengan baik.

“Ini hadiahnya, lumayan kan buat lebaran,” singkatnya sambil menyerahkan uang ratusan ribu kepada para pemenang.

Bagi warga Desa Sekarwangi, sosok Dedi bukanlah orang asing. Sebelumnya, ia diketahui sempat menghadiri sebuah kegiatan seni tak jauh dari desa tersebut. Dalam kegiatan yang dimaksud, ia kerap menggandeng pelawak Sunda, Ohang dan penyanyi berdarah Cirebon, Charly van Houten untuk memeriahkan acara.

“Kalau Kang Dedi mah kami sudah kenal, pernah datang ke desa tetangga, ramai sekali waktu itu,” ungkap Asep (35) usai kegiatan lomba hafal surat pendek.

Usai lomba, Dedi yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta untuk periode yang kedua sempat menjelaskan makna ibadah puasa. Dalam pemahaman yang dia miliki, puasa merupakan momentum untuk melakukan kontemplasi ke dalam diri sendiri.

Hal ini menurut dia, jarang sekali difahami oleh sebagian besar kalangan yang meributkan soal menu makanan sahur ataupun berbuka.

“Kalau puasa itu, jangan pernah meributkan makanan, suplemen, karena esensinya bukan itu, puasa itu momentum bagi kita untuk berkontemplasi dan mentafakuri diri, banyak-banyak beribadah dalam rangka pengendalian diri,” pungkasnya.

 

Powered By:

Kabupaten Purwakarta

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya