Cara Pengusaha Ikan Asin Atasi Mahalnya Harga Garam

Melambungnya harga garam memaksa pengusaha ikan asin mengurangi penggunaan garam dalam produksi mereka.

oleh SCTV diperbarui 30 Jul 2017, 16:24 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 16:24 WIB
Pengusaha Ikan Asin Kurangi Penggunaan Garam (TV)
Melambungnya harga garam memaksa pengusaha ikan asin mengurangi penggunaan garam dalam produksi mereka.

Liputan6.com, Jakarta Zainuddin adalah satu dari ratusan pengusaha ikan asin di Muara Angke, Jakarta Utara. Dia sudah membuat ikan asin sejak 30 tahun lalu.

Asam dan garam dalam bisnis ini sudah dirasakannya. Biasanya, mengolah 1 ton ikan butuh 3 kuintal garam. Mahalnya harga garam kini memaksanya hanya menggunakan 2 kuintal garam untuk 1 ton ikan.

Seperti yang ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Minggu (30/7/2017), naiknya harga garam juga memaksa pengusaha ikan asin jambal roti di Pangandaran, Jawa Barat, memutar otak. Garam krosok yang biasa Rp 1.000 kini mencapai Rp 6 ribu per kilogram.

Menaikkan harga jual ikan asin yang jadi buah tangan khas pangandaran belum jadi pilihan. Justru produksilah yang dikorbankan.

Mahalnya harga garam juga memaksa pengusaha ikan asin di Hajoran, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menaikkan harga ikan teri asin agar tidak merugi. Sekarung garam kasar 50 kilogram kini mencapai Rp 375 ribu. Sebelumnya tak sampai Rp 100 ribu. Kini harga jual yang dinaikkan sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu per kilogram.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya