Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) segera menyelenggarakan rapat kerja nasional (rakernas) di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Agustus mendatang. Meski begitu, partai pimpinan Zulkifli Hasan ini belum memastikan kehadiran Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Posisi PAN dalam kabinet saat ini dinilai sebagai duri dalam daging. Ini menyusul sikap PAN yang kerap tidak sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Antara lain, sikapnya dalam pengesahan RUU Pemilu. Pada sidang tersebut, PAN memilih walkout bersama partai oposisi pemerintah.
Meski demikian, persoalan kader PAN yang duduk dalam kabinet kerja diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi. PAN mengaku hubungannya dengan Istana tidak ada masalah, sehingga pihaknya pun akan menerima apa pun keputusan itu.
Advertisement
"Kalau masalah kabinet tergantung Pak Jokowi. Jadi, kita hormati hak prerogratif Pak Jokowi," ujar Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/217).
Menurut Yandri, perbedaan pendapat yang terjadi antara PAN dan pemerintah dikarenakan sebagai wujud kemandirian partai berlambang matahari terbit itu. Sikap itu memang harus diambil sebagai aspirasi kader dan masyarakat.
Terkait dengan pembahasan dukungan terhadap Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang, PAN mengungkapkan kemungkinan tersebut sangat kecil dilakukan. Meski demikian, PAN tetap memiliki hubungan baik dengan Jokowi.
"Sikap PAN (dukung Jokowi) apakah akan dibahas di rakernas, menurut saya mungkin tidak. (Meski begitu) Komunikasi Ketum Zulkifli Hasan dan Pak Jokowi sangat baik," tandas Yandri.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: