Djarot: Trotoar Tidak untuk Jualan Hewan Kurban

Djarot mengatakan telah meminta para wali kota mencarikan tempat jual hewan kurban selain di trotoar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 21 Agu 2017, 11:42 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2017, 11:42 WIB
20160903-Idul-Adha-Jakarta-Qurban-YR
Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, trotoar hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki. Oleh karena itu, penjual apa pun, termasuk penjual hewan kurban, tidak diizinkan membuka lapak di trotoar.

"Kan, sudah dari dulu enggak boleh (hewan kurban). Trotoar itu untuk pejalan kaki, bukan untuk berjualan, bukan untuk tempat parkir," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (21/8/2017).

Djarot mengatakan, dia telah meminta para wali kota mencarikan alternatif tempat jual hewan kurban selain di trotoar.

"Sudah saya sampaikan kepada wali kota, terutama Jakarta Pusat ya, untuk para camat di lingkungan itu untuk mensterilkan (trotoar). Mereka harus berikan alternatif jualan," ujar dia.

Meski melarang berjualan di trotoar, Djarot mempersilakan apabila sekolah menjadi tempat pemotongan hewan kurban.

"Di sekolah asalkan untuk pengelohan limbahnya bagus mengapa tidak? Yang tidak boleh itu di jalan, kemudian di trotoar, karena tahun lalu saya masih melihat ada pemotongan hewan di trotoar," ucap Djarot.

 

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya