Cerita 20 Tahun Perjuangan Herawati Temukan Sumber Kebhinekaan

Dari penemuannya, Herawati mengungkap ada kesamaan antara orang Indonesia di wilayah Jawa dengan orang Malagasi di Madagaskar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Agu 2017, 01:27 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 01:27 WIB
Herawati
Prof Herawati Sudoyo, PhD. (Liputan6.com/Muhamad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Bangsa Indonesia memiliki keberagaman dari pelbagai suku dan budaya. Bapak Pendiri Bangsa atau The Founding Fathers menyebutnya sebagai Kebhinekaan.

Hal itu menjadi pemicu seorang peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Herawati Sudoyo, PhD untuk mendalaminya. Dari keingintahuan dari mana hubungan keberagaman tiap suku dan ras di Indonesia, Herawati menjawab asal usul perbedaan bangsa ini.

"Banyak sekali faktor (keberagaman), mengambil satu penelitian relevan untuk Indonesia, tentu hasilnya kompetiif dan akan diterima di dunia ilmiah internasional," kata Herawati dalam acara Festival Pancasila di Jakarta Convention Center, Senin (21/8/2017).

Proses penelitian tersebut dijalani dalam kurun selama 20 tahun dan hingga sekarang. Menurutnya, inti dari penelitian ini masih belum dapat ditemukan, sekali pun telah melanglang buana.

"Saya sudah pergi ke beragam pulau bahkan ribuan, dari seluruh DNA para ibu-ayah, adanya data-data tersebut hingga dari Eropa segala macam yang nantinya berujung pada moyangnya akan tau imigrasinya ke arah mana," jelasnya.

Dia menjelaskan, belum selesainya penelitian ini bukan kendala biaya, namun lebih kepada Sumber Daya Manusia dalam bidangnya yang sulit ditemukan. "Kami harus mencari sendiri sesuai kebutuhan itu (SDM), kita punya orang yang bagus, namun untuk bicara passion itu sulit, karena kesenangan dengan pekerjaanya, karena sains ini harus ada passion," terang dia.

Dalam penelitiannya, Herawati melihat Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke adalah tidak sama, sekali pun dari masing-masing orang Batak.

"Misal kamu batak Toba, orang itu datangnya darimana? Nah sekarang Toba deket dengan Karo yang sansekertanya dari India. Jadi kita bisa lihat itu (ada hubungan). Itu baru antar Toba dan Karo. Belum lagi ke Jawa, yang kita tahu lebih besar lagi," beber dia.

Dari penemuannya, Herawati mengungkap ada kesamaan antara orang Indonesia di wilayah Jawa dengan orang Malagasi di Madagaskar. Dikatakan, kesamaan itu tercermin pada orang Dayak Ma'anyan

"Jadi kita menilik, orang Dayak Ma'anyan dan dibandingkan data orang Malagasi, genetik tidak match tapi budaya sama. Dilihat, jelas budaya merekanya datang dari nusantara. Jadi yang saya pelajari adalah hubungan budaya, bahasa, genetik. Apakah kalau bahasa sama berarti genetik sama? Jadi kalau mau bilang (asal) Indonesia, ya yang dari presentasi yang mana? Karena tiap orang beda. Karena, Indonesia dengan NKRI beragam etnik ragam juga genetiknya," tandas dia.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya