Mensesneg: Pemimpin Dunia Puji Langkah RI Selesaikan Rohingya

Sejumlah kepala negara, seperti Turki dan Australia, telah menghubungi Presiden Jokowi untuk menanyakan perkembangan situasi di Rohingya.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Sep 2017, 14:19 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 14:19 WIB
Memilukan, Begini Perjuangan Warga Rohingya Menyelamatkan Diri ke Bangladesh
Sebuah keluarga dari etnis Rohingya membawa barang-barangnya melintasi sungai Naf untuk mencapai perbatasan Bangladesh di daerah Teknaf Cox's Bazar (5/9). (AP Photo/Bernat Armangue)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi dua perintah kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi untuk aktif berperan menyelesaikan konflik di Rohingya di Myanmar.

"Dua perintah beliau kepada Menlu, pertama bernegosiasi bagaimana masalah konflik dan penanganan kemanusiaan di Rohingya itu ditangani dengan baik oleh pemerintah Myanmar," ucap Pratikno di The Sultan Hotel Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Pratikno juga meminta kepada Menlu untuk mengajak serta ASEAN dan negara-negara yang berbatasan langsung dengan Myanmar untuk membuka pintu perbatasannya.

"Mengajak negara lain membuka akses kemanusiaan di Rohingya," kata dia.

Perintah kedua, kata Pratikno, Jokowi meminta Menlu untuk berdiplomasi dengan Bangladesh. Salah satu yang diinginkan, yaitu agar negara tersebut tetap membuka akses bagi warga Rohingya yang ingin mengungsi.

"Pemerintah akan segera mengirimkan bantuan baik dalam bentuk barang maupun uang kepada pemerintah Bangladesh agar menangani yang ada di perbatasan Bangladesh," papar dia.

Peran aktif Indonesia dalam konflik di Rohingya ini mendapat apresiasi dari para pemimpin dunia. Sejumlah kepala negara, disebut Pratikno, telah menghubungi Presiden Jokowi menanyakan kondisi terkini di Rohingya. 

"Jadi Presiden sudah telepon dengan Perdana Menteri Turki, Presiden sudah ditelepon juga oleh Perdana Menteri Australia," ucap mantan Rektor Universitas Gajah Mada itu.


Hanya Indonesia Bisa Akses Rakhine

Pratikno menjelaskan, tingginya harapan dunia kepada Indonesia adalah karena Indonesia merupakan satu-satunya negara yang diberi akses masuk ke Rakhine State, kota tempat warga etnis Rohingya tinggal.

"Bisa dikatakan satu-satunya negara yang punya akses ke Rakhine State di Myanmar. Jadi, kita penting sekali untuk menjaga, di satu sisi mendorong perbaikan kebijakan yang ada di Myanmar," terangnya.

Pratikno mengungkapkan, kesempatan yang dimiliki Indonesia ini dimanfaatkan untuk terus berdiplomasi dengan pemerintah Myanmar dan memberi bantuan kepada warga Rohingya.

"Banyak negara lain yang di negara ASEAN juga tidak dibuka, yang dibuka cuma Indonesia. Jadi, dunia internasional pun berharap kepada Indonesia untuk membantu penanganan permasalahan kemanusian di Myanmar ini," Pratikno menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya