Sekolah Bocah Korban Persekusi Pekayon Beri Penyuluhan Kebinekaan

Kasus persekusi atau bullying bocah SD di Pekayon akhirnya selesai dengan kekeluargaan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 01 Nov 2017, 12:09 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 12:09 WIB
Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus persekusi atau bullying bocah SD di Pekayon akhirnya selesai dengan kekeluargaan. Orangtua JSZ, sudah memaafkan pelaku persekusi terhadap anaknya.

Tak ingin peristiwa itu terulang, pihak sekolah di SD Pekayon akan memberikan penyuluhan kepada para siswanya tentang perbedaan dan kebinekaan.

"Pihak janji akan sekolah memberikan penyuluhan terhadap siswa soal kebinekaan," ujar Kuasa hukum korban, Achmad Budi Prayoga kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Sementara, kondisi JSZ sendiri, kata Budi, sudah cukup baik dan tak lagi merasa tertekan.

"JSZ sudah bertemu teman-temannya tadi malam, sudah baik. Dia sendiri tidak ada masalah. JSZ sendiri melihat kepala sekolahnya nangis justru kasihan," kata Budi.

Sebenarnya, kata Budi, dalam kasus ini tak ada sentimen SARA. Sebab, kata dia, anak-anak hanya berpikir polos.

"Mereka hanya melihat pemberitaan politik jadi mereka ikut-ikutan, kebetulan JSZ secara fisik seperti orang China, padahal orang Nias," ujar dia.

Budi berharap, seluruh kepala sekolah dan kemendikbud terus menanamkan nilai-nilau kebinekaan dan toleransi.

Meski begitu, kata Budi, JSZ sendiri tidak berkeinginan pindah sekolah dari SD Pekayon.

"Tapi dari orangtunya menginginkan pindah sekolah cuma sekolah yang mana belum bisa dipastikan, intinya kita mendampingi sampai dengan JSZ bisa melanjutkan sekolahnya terutama kenyamanan," tandas Budi.

Saksikan video di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya