Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan jenis shuttle car yang diberi motif khas Ulos Mandailing mengikuti kegiatan gladi kotor arak-arakan acara ngunduh mantu Bobby Nasution-Kahiyang Ayu di Kota Medan, Sumatera Utara. Mobil tersebut rencananya ditumpangi Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi saat pawai berlangsung.
Manajer Operasional Ring Road City Walks, Abu Bakar Sidik, menyampaikan mobil tersebut akan turut berbaur dengan kereta kuda dan becak motor alias bentor.
"Pagi ada gladi kotor di Setia Budi. Rangkaian iring-iringan kendaraan acara ngunduh mantu, pakai mobil itu," tutur Abu kepada Liputan6.com di Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/11/2017).
Advertisement
Menurut Abu, perjalanan rangkaian arak-arakan itu akan dimulai dari Medan Internasional Convention Center (MICC) Jalan Gagak Hitam, Kota Medan, sampai ke kediaman keluarga Bobby di Bukit Hijau Residence (BHR), Jalan Setia Budi.
"Tadinya ada empat mobil golf, dua kecil dan dua besar. Satu yang ini. Diminta sama Pangdam, nanti untuk Bapak Presiden,"Â ucap dia.
Sebelum dimodifikasi untuk berpartisipasi dalam acara ngunduh mantu Bobby-Khahiyang, mobil itu biasa digunakan mondar-mandir untuk mengantar jemput pengunjung mal. Nantinya usai digunakan Presiden Jokowi, kendaraan itu akan dipajang.
"Nanti kami sediakan lagi gantinya. Ini demi RI 1. Kita ikut berbahagia dengan pernikahan Pak Bobby dan Ibu Kahiyang," Abu menandaskan.
Pemberian Marga
Putri Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kahiyang Ayu, akan menjalani prosesi mangalehen. Adat ini adalah prosesi pemberian marga kepada mempelai wanita. Kahiyang akan menerima marga Siregar.
Dari keterangan yang Liputan6.com terima di media centre resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby, ada 300 tamu yang akan hadir pada Selasa (21/11/2017).
Acara pemberian marga ini dilakukan di Kediaman Doli Sinomba Siregar di kawasan Medan Johor.
Tujuan pemberian marga ini guna menjelaskan keturunan, perkawinan antaretnik, pengabdian dan jasa, serta penghormatan dan penghargaan.
Namun, alasan yang paling tepat pemberian marga untuk Kahiyang adalah karena perkawinan antaretnik.
Adapun yang menjadi pesertanya adalah rombongan keluarga Nasution, Gunung Baringun beserta Kahanggi dan Anak Boru, keluarga Doli Sinomva Siregar beserta Kahanggi, Anak Bory dan keluarga Parupuk Padang Bolang.
Saksikan video di bawah ini:
Advertisement