Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat enggan menanggapi pernyataan Anies Baswedan menyebut kenaikan dana partai politik atau parpol yang diteken dirinya sebelum lengser. Dia hanya meminta semua untuk mengonfirmasinya secara langsung.
"Dicek aja," ujar Djarot di Wisma Kinasih, Jalan Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/12/2017).
Ia justru meminta agar masyarakat memberikan waktu bagi Anies Baswedan dan Sandiaga Uno bekerja sebagai Gubernur-Calon Wakil Gubernur.
Advertisement
“Jadi begini ya, terus terang memang banyak yang bertanya kepada saya tentang bagaimana Jakarta, tapi saya minta tolong berikan kesempatan kepada Pak Anies dan Pak Sandi karena Beliau baru memimpin mengelola ini (Jakarta) dua bulan,” ujar dia.
Pasangan dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini juga meminta masyarakat menunggu Anies-Sandi membuktikan janji-janji kampanyenya.
“Saya jadi tidak akan memberikan komentar masalah ini (dana parpol), tapi berilah kesempatan padahal baru dua bulan untuk bisa bekerja, maksimal janji-janji, itu aja,” jelas Djarot.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah dirinya menaikkan dana bantuan keuangan partai politik hingga 10 kali lipat.
Samakan Anggaran
Menurut Anies, dana untuk parpol sudah naik dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2017 yang diteken mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat pada 13 Oktober 2017 atau hari terakhir Djarot menjabat.
Mantan Mendikbud itu mengaku hanya mengikuti besarnya anggaran yang ditetapkan Djarot.
"Instruksi saya kepada tim adalah samakan dengan anggaran tahun sebelumnya. Lalu muncul ramai di publik, di media bahwa anggarannya naik 10 kali lipat," ucap Anies.
Anies menegaskan, dia tak pernah menaikkan angka bantuan parpol. "Kita terima, kita minta disamakan, ternyata yang disamakan itu sudah dinaikkan di menit-menit terakhir," tambah dia.
Advertisement